Bos BI Optimis Aliran Modal Asing Deras, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimis aliran modal asing bakal makin deras mengucur ke dalam negeri. Sejumlah faktor di sektor keuangan nasional mendukung optimisme tersebut.
(Baca Juga: Pasar Modal Meroket Saat Resesi, Aliran Modal Asing Mengalir Masuk Rp5,23 Triliun)
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan aliran modal akan deras dikarenakan surplus transaksi modal dan finansial didorong oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing sejalan dengan besarnya likuiditas global, tingginya daya tarik aset keuangan domestik, dan terjaganya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik.
"Perkembangan positif ini berlanjut pada Oktober 2020 didukung oleh neraca perdagangan yang kembali mencatat surplus sebesar USD3,61 miliar dan berlanjutnya aliran masuk modal asing," kata Perry di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Pada periode Oktober hingga 16 November 2020, investasi portofolio mencatat net inflows sebesar USD3,68 miliar, lalu cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2020 tetap tinggi, yakni USD133,7 miliar atau setara pembiayaan 9,7 bulan impor atau 9,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
(Baca Juga: Sepanjang 2020, Aliran Modal Asing Keluar Rp166,82 Triliun) Sementara, neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. NPI triwulan III/2020 diprakirakan mencatat surplus, didorong oleh perbaikan transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang kembali surplus.
"Perbaikan ekspor seiring dengan pemulihan ekonomi global dan penyesuaian impor akibat permintaan domestik yang belum kuat," imbuhnya.
(Baca Juga: Pasar Modal Meroket Saat Resesi, Aliran Modal Asing Mengalir Masuk Rp5,23 Triliun)
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan aliran modal akan deras dikarenakan surplus transaksi modal dan finansial didorong oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing sejalan dengan besarnya likuiditas global, tingginya daya tarik aset keuangan domestik, dan terjaganya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik.
"Perkembangan positif ini berlanjut pada Oktober 2020 didukung oleh neraca perdagangan yang kembali mencatat surplus sebesar USD3,61 miliar dan berlanjutnya aliran masuk modal asing," kata Perry di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Pada periode Oktober hingga 16 November 2020, investasi portofolio mencatat net inflows sebesar USD3,68 miliar, lalu cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2020 tetap tinggi, yakni USD133,7 miliar atau setara pembiayaan 9,7 bulan impor atau 9,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
(Baca Juga: Sepanjang 2020, Aliran Modal Asing Keluar Rp166,82 Triliun) Sementara, neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. NPI triwulan III/2020 diprakirakan mencatat surplus, didorong oleh perbaikan transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang kembali surplus.
"Perbaikan ekspor seiring dengan pemulihan ekonomi global dan penyesuaian impor akibat permintaan domestik yang belum kuat," imbuhnya.
(fai)