Duit Asing Masuk ke Indonesia Rp3,86 Triliun dalam Sepekan
Minggu, 20 Desember 2020 - 10:19 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pada pekan ini, yakni pada periode 14-17 Desember 2020 mencapai Rp3,86 triliun. Catatan ini membaik dari akhir pekan lalu yang keluar Rp1,33 triliun.
(Baca Juga: Neraca Dagang Untung Bisa Bikin Aliran Modal Asing Menggelembung )
Secara rinci, besaran aliran modal asing yang masuk tersebut terdiri atas aliran modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp2,04 triliun dan yang masuk ke pasar saham Rp1,82 triliiun.
"Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,86 triliun," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (20/12/2020).
Secara tahun berjalan atau year to date, aliran modal secara keseluruhan tercatat masih keluar dari Indonesia sejak Januari hingga 17 Desember 2020 menjadi sebesar Rp140 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp140,01 triliun," tutur Erwin.
(Baca Juga: Bos BI Optimis Aliran Modal Asing Deras, Ini Alasannya )
Kondisi tersebut tidak terlepas dari membaiknya premi risiko Indonesia. Tercermin dari premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun di 65,75 basis poin (bps) per 17 Desember 2020, dari 67,91 bps per 11 Desember 2020.
(Baca Juga: Neraca Dagang Untung Bisa Bikin Aliran Modal Asing Menggelembung )
Secara rinci, besaran aliran modal asing yang masuk tersebut terdiri atas aliran modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp2,04 triliun dan yang masuk ke pasar saham Rp1,82 triliiun.
"Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,86 triliun," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (20/12/2020).
Secara tahun berjalan atau year to date, aliran modal secara keseluruhan tercatat masih keluar dari Indonesia sejak Januari hingga 17 Desember 2020 menjadi sebesar Rp140 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp140,01 triliun," tutur Erwin.
(Baca Juga: Bos BI Optimis Aliran Modal Asing Deras, Ini Alasannya )
Kondisi tersebut tidak terlepas dari membaiknya premi risiko Indonesia. Tercermin dari premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun di 65,75 basis poin (bps) per 17 Desember 2020, dari 67,91 bps per 11 Desember 2020.
(akr)
tulis komentar anda