Server Kemenkes Down Bikin Penumpang di Bandara Soetta Kacau
Senin, 21 Desember 2020 - 14:18 WIB
JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia (RI) membongkar kekacauan terjadinya antrean panjang pada 19-20 Desember 2020 di Bandara Soekarno-Hatta. Berdasarkan laporan Ombudsman antrean panjang disebabkan lantaran server Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalami gangguan atau down.
Menurut Anggota Ombudsman Republik Indonesia Alvin Lie, server untuk menampung data Kartu Kewaspadaan Kesehatan elektronik penumpang atau e-HAC (Health Alert Card) sempat tidak bisa diakses. "Jadi apabila kita lihat apa yang terjadi tanggal 19-20 Desember 2020 kemarin, server Kementerian Kesehatan down, tidak bisa akses (e-HAC)," ujar dia dalam webinar MTI secara virtual, Senin (21/12/2020).
Dia menjelaskan, akibat server dari Kementerian Kesehatan mengalami gangguan ini, para penumpang yang sudah mengisi data secara elektronik kembali diminta mengulangnya dengan cara manual. "Saya cek sendiri di Bandara Soetta karena alat pembacanya e-HAC tidak bisa nyambung ke server. Maka itu yang sudah ngisi e-HAC harus ngisi manual lagi. Hal ini yang terjadi kerumunan lagi," ungkap dia.
Pihaknya juga menyinggung pemerintah kurang siap dalam memberikan pelayanan e-HAC, khususnya pemangku kebijakan, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Implementasi di lapangan terkait kebijakan perjalanan orang di masa pandemi Covid-19 cenderung asal-asalan dan tidak pernah dievaluasi secara serius," tandas dia.
Menurut Anggota Ombudsman Republik Indonesia Alvin Lie, server untuk menampung data Kartu Kewaspadaan Kesehatan elektronik penumpang atau e-HAC (Health Alert Card) sempat tidak bisa diakses. "Jadi apabila kita lihat apa yang terjadi tanggal 19-20 Desember 2020 kemarin, server Kementerian Kesehatan down, tidak bisa akses (e-HAC)," ujar dia dalam webinar MTI secara virtual, Senin (21/12/2020).
Dia menjelaskan, akibat server dari Kementerian Kesehatan mengalami gangguan ini, para penumpang yang sudah mengisi data secara elektronik kembali diminta mengulangnya dengan cara manual. "Saya cek sendiri di Bandara Soetta karena alat pembacanya e-HAC tidak bisa nyambung ke server. Maka itu yang sudah ngisi e-HAC harus ngisi manual lagi. Hal ini yang terjadi kerumunan lagi," ungkap dia.
Pihaknya juga menyinggung pemerintah kurang siap dalam memberikan pelayanan e-HAC, khususnya pemangku kebijakan, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Implementasi di lapangan terkait kebijakan perjalanan orang di masa pandemi Covid-19 cenderung asal-asalan dan tidak pernah dievaluasi secara serius," tandas dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda