Tahun 2020 Mau Tutup Buku, Penerimaan Pajak Masih Tekor Banyak
Senin, 21 Desember 2020 - 16:56 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak telah mencapai Rp925,3 triliun atau sekitar 77,19% terhadap APBN Perpres 72/2020. Jumlah penerimaan pajak itu masih kurang Rp273,5 triliun dari target sebesar Rp1.198,8 triliun.
Meski masih kurang dari target, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa penerimaan bulan November kembali melanjutkan tren perbaikan penerimaan pajak dibandingkan pada kuartal III. ( Baca juga:Ekonomi Dunia Minus Tahun Ini, Sri Mulyani: Ini Resesi Paling Dalam )
"Pemulihan terbatas terlihat pada mayoritas jenis pajak utama dan sektor usaha utama serta efektifnya upaya yang dilakukan," kata Sri Mulyani dalak video virtual, Senin (21/12/2020).
Secara nominal, realisasi penerimaan pajak ditopang oleh pajak penghasilan (PPh) nonmigas dan pajak pertambahan nilai/pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM). Lebih detail, kinerja PPh OP dan PPh Badan membaik pada bulan November.
"Kinerja PPN DN membaik seiring dengan selesainya periode pengetatan PSBB pada pertengahan Oktober, sedangkan PPN impor yang menunjukkan perbaikan memberi sinyal membaiknya pasokan impor dan aktivitas produksi," katanya. ( Baca juga:Siap-siap! Dahsyatnya Trilogi Canelo vs Golovkin Tahun Depan )
Lalu, penerimaan masih akan terus berakselerasi sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi dan peningkatan pemanfaatan insentif pajak serta restitusi.
"Sementara itu pemulihan sektoral masih berlanjut meskipun terbatas, terlihat dari membaiknya kinerja beberapa sektor utama, seperti sektor perdagangan, sektor pertambangan, sektor jasa keuangan dan sektor jasa usaha," tandasnya.
Meski masih kurang dari target, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa penerimaan bulan November kembali melanjutkan tren perbaikan penerimaan pajak dibandingkan pada kuartal III. ( Baca juga:Ekonomi Dunia Minus Tahun Ini, Sri Mulyani: Ini Resesi Paling Dalam )
"Pemulihan terbatas terlihat pada mayoritas jenis pajak utama dan sektor usaha utama serta efektifnya upaya yang dilakukan," kata Sri Mulyani dalak video virtual, Senin (21/12/2020).
Secara nominal, realisasi penerimaan pajak ditopang oleh pajak penghasilan (PPh) nonmigas dan pajak pertambahan nilai/pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM). Lebih detail, kinerja PPh OP dan PPh Badan membaik pada bulan November.
"Kinerja PPN DN membaik seiring dengan selesainya periode pengetatan PSBB pada pertengahan Oktober, sedangkan PPN impor yang menunjukkan perbaikan memberi sinyal membaiknya pasokan impor dan aktivitas produksi," katanya. ( Baca juga:Siap-siap! Dahsyatnya Trilogi Canelo vs Golovkin Tahun Depan )
Lalu, penerimaan masih akan terus berakselerasi sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi dan peningkatan pemanfaatan insentif pajak serta restitusi.
"Sementara itu pemulihan sektoral masih berlanjut meskipun terbatas, terlihat dari membaiknya kinerja beberapa sektor utama, seperti sektor perdagangan, sektor pertambangan, sektor jasa keuangan dan sektor jasa usaha," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda