Menyelamatkan Industri Wisata dan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi
Senin, 21 Desember 2020 - 20:54 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini sedang gencar-gencarnya mendorong penerapan protokol kesehatan berbasisCleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau CHSEpada usaha-usaha wisata dan ekonomi kreatif. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan lagi sektor pariwisata dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 .
(Baca Juga : Tingkatkan Wisatawan di Tengah Pandemi, Ancol Gandeng Kemenparekraf )
Kebijakan tersebut dan mulai diterapkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sejak September 2020. Untuk menunjang kegiatan usaha wisata agar tetap berjalan sesuai protokol kesehatan, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar kegiatan Bimtek CHSE tahun 2020 bagi para pengusaha industri pariwisata Hotel dan Resto yang berada di Jakarta Selatan.
Plt. Ka. Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan Rus Suharto mengatakan, pandemi Covid 19 telah mengubah paradigma masyarakat, dimana faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata.
(Baca Juga : Investasi Percepat Pemulihan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif )
Dengan demikian, pengembangan pariwisata harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif menuju quality tourism. "Diharapkan quality tourism ini berdampak kepada kita, membuat wisatawan menjadi lebih betah di destinasi, jadi staying lebih lama, spending lebih banyak," ujarnya di Jakarta Senin (21/12/2020). Sudin Pariwisata Jakarta Selatan mengharapkan kerjasama yang baik dari industri pariwisata hotel dan resto untuk dapat menerapkan industri pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru dengan aman dan nyaman.
(Baca Juga : Gandeng China, Luhut Kebut Pemulihan Ekonomi Pariwisata RI )
Rus Suharto menambahkan, pandemi Covid 19 berdampak yang besar terhadap semua aspek kehidupan terlebih kepada industri pariwisata di Jakarta Selatan. Namun, Rus meminta agar semua pihak yang terlibat dalam industri ini harus menghadapi bersama dengan dapat mengimplementasikan penerapan protokol kesehatan sebaik- baiknya.
(Baca Juga : Wisata ke Puncak, Pengunjung Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Test Antigen )
Sampai saat ini Sudin Parekraf Jakarta Selatan telah mengusulkan sejumlah hotel dan 560 resto yang akan mendapatkan dana stimulus dan beberapa jenis alat kesehatan berbentuk thermogun, masker dan face shield sebanyak yang akan disalurkan melalui JTF sebagai salah satu mitra Sudin Pariwisata Jakarta Selatan. "Dengan memberikan teknis event ini, kami berharap industri hotel tidak menyalahagunakan fungsinya, sehingga tidak ada lagi klaster baru di Jakarta Selatan," tutupnya .
(Baca Juga : Tingkatkan Wisatawan di Tengah Pandemi, Ancol Gandeng Kemenparekraf )
Kebijakan tersebut dan mulai diterapkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sejak September 2020. Untuk menunjang kegiatan usaha wisata agar tetap berjalan sesuai protokol kesehatan, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar kegiatan Bimtek CHSE tahun 2020 bagi para pengusaha industri pariwisata Hotel dan Resto yang berada di Jakarta Selatan.
Plt. Ka. Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan Rus Suharto mengatakan, pandemi Covid 19 telah mengubah paradigma masyarakat, dimana faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata.
(Baca Juga : Investasi Percepat Pemulihan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif )
Dengan demikian, pengembangan pariwisata harus memperhatikan dan membangun semua aspek pariwisata dan ekonomi kreatif menuju quality tourism. "Diharapkan quality tourism ini berdampak kepada kita, membuat wisatawan menjadi lebih betah di destinasi, jadi staying lebih lama, spending lebih banyak," ujarnya di Jakarta Senin (21/12/2020). Sudin Pariwisata Jakarta Selatan mengharapkan kerjasama yang baik dari industri pariwisata hotel dan resto untuk dapat menerapkan industri pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru dengan aman dan nyaman.
(Baca Juga : Gandeng China, Luhut Kebut Pemulihan Ekonomi Pariwisata RI )
Rus Suharto menambahkan, pandemi Covid 19 berdampak yang besar terhadap semua aspek kehidupan terlebih kepada industri pariwisata di Jakarta Selatan. Namun, Rus meminta agar semua pihak yang terlibat dalam industri ini harus menghadapi bersama dengan dapat mengimplementasikan penerapan protokol kesehatan sebaik- baiknya.
(Baca Juga : Wisata ke Puncak, Pengunjung Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Test Antigen )
Sampai saat ini Sudin Parekraf Jakarta Selatan telah mengusulkan sejumlah hotel dan 560 resto yang akan mendapatkan dana stimulus dan beberapa jenis alat kesehatan berbentuk thermogun, masker dan face shield sebanyak yang akan disalurkan melalui JTF sebagai salah satu mitra Sudin Pariwisata Jakarta Selatan. "Dengan memberikan teknis event ini, kami berharap industri hotel tidak menyalahagunakan fungsinya, sehingga tidak ada lagi klaster baru di Jakarta Selatan," tutupnya .
(ton)
tulis komentar anda