Kepergok Nyolong Listrik, Pelanggan Malah Ngajak Gelut Petugas PLN
Selasa, 22 Desember 2020 - 15:24 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Distribusi Jakarta Raya terus berupaya menertibkan pencurian listrik melalui program Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). Pasalnya masih banyak oknum yang melakukan pencurian sehingga berbahaya bagi keselamatan pelanggan.
"Saat ada tindakan penertiban biasanya lumayan menantang. Kadang-kadang ada juga yang ngajak berantem sehingga mengancam keselamatan petugas PLN," ujar General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy P Pangaribuan saat konferensi pers, di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Menurut dia saat penindakan terhadap oknum masyarakat tidak jarang petugas mendapatkan perlawanan. Padahal malakukan pencurian listrik yang tidak dijamin keamanannya justru berbahaya bagi pelanggan itu sendiri yang akibatnya bisa terjadi korsleting hingga kebakaran.
Sebab itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan listrik sesuai dengan kapasitas dan aturan yang ada. Beberapa kejadian yang disebabkan oleh kelalaian masyarakat justru karena dipicu oleh tindakan pencurian. "Kebakaran bisa terjadi akibat rusaknya isolasi, misalnya digigit tikus terbuka sehingga mudah terbakar," jelas Doddy.
Berdasarkan laporan PLN UID Jakarta Raya sampai November lalu sudah melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) terhadap 275.000 pelanggan. "Artinya rata-rata kita lakukan pengecekan 30.000 pelanggan setiap bulan," jelas Doddy.
Pelanggaran terhadap penggunaan listrik termasuk pencurian listrik kembali disorot pemerintah. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PLN untuk fokus meningkatkan pelayanan ke masyarakat sehingga kepercayaan meningkat dan pelanggan bisa bertambah. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir heran dengan kondisi PLN sekarang yang masih saja menjadi korban tindak pencurian listrik. Untuk itu dia meminta meningkatkan pelayanan melalui penggunaan teknologi.
Penggunaan smart grid, smart meter adalah bentuk transformasi bisnis yang menjadi kunci. Hal ini untuk menekan subsidi yang salah sasaran, atau komplain dari pada pelanggan. "Mohon maaf bukan saya suudzon, listrik yang tadi dicolong. Hal-hal ini dengan ada smart grid dan smart meter semua terukur. Jadi digitalisasi kepada PLN sangat penting," ungkap Erick.
"Saat ada tindakan penertiban biasanya lumayan menantang. Kadang-kadang ada juga yang ngajak berantem sehingga mengancam keselamatan petugas PLN," ujar General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy P Pangaribuan saat konferensi pers, di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga
Menurut dia saat penindakan terhadap oknum masyarakat tidak jarang petugas mendapatkan perlawanan. Padahal malakukan pencurian listrik yang tidak dijamin keamanannya justru berbahaya bagi pelanggan itu sendiri yang akibatnya bisa terjadi korsleting hingga kebakaran.
Sebab itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan listrik sesuai dengan kapasitas dan aturan yang ada. Beberapa kejadian yang disebabkan oleh kelalaian masyarakat justru karena dipicu oleh tindakan pencurian. "Kebakaran bisa terjadi akibat rusaknya isolasi, misalnya digigit tikus terbuka sehingga mudah terbakar," jelas Doddy.
Berdasarkan laporan PLN UID Jakarta Raya sampai November lalu sudah melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) terhadap 275.000 pelanggan. "Artinya rata-rata kita lakukan pengecekan 30.000 pelanggan setiap bulan," jelas Doddy.
Pelanggaran terhadap penggunaan listrik termasuk pencurian listrik kembali disorot pemerintah. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PLN untuk fokus meningkatkan pelayanan ke masyarakat sehingga kepercayaan meningkat dan pelanggan bisa bertambah. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir heran dengan kondisi PLN sekarang yang masih saja menjadi korban tindak pencurian listrik. Untuk itu dia meminta meningkatkan pelayanan melalui penggunaan teknologi.
Penggunaan smart grid, smart meter adalah bentuk transformasi bisnis yang menjadi kunci. Hal ini untuk menekan subsidi yang salah sasaran, atau komplain dari pada pelanggan. "Mohon maaf bukan saya suudzon, listrik yang tadi dicolong. Hal-hal ini dengan ada smart grid dan smart meter semua terukur. Jadi digitalisasi kepada PLN sangat penting," ungkap Erick.
(nng)
tulis komentar anda