Fokus E-Commerce, Tahun Depan LUCK Bidik Penjualan Rp135 Miliar

Rabu, 23 Desember 2020 - 22:23 WIB
PT Sentral Mitra Informatika TBK (LUCK) tahun depan menargetkan penjualan naik menjadi Rp135 miliar dengan fokus pada e-commerce. Foto/Ilustrasi
JAKARTA- Perusahaan yang bergerak di bidang bisnis Solusi Percetakan dan dokumen serta Penjualan Produk Teknologi Informasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) akan menjadikan sektor e-commerce sebagai fokus perseroan di tahun 2021. Rencananya platform e-commerce akan dilaunching pada kuartal dua tahun depan.

"Perseroan juga melakukan pengembangan market 3D Printer karena tahun 2020 sudah mulai bertumbuh kebutuhan akan 3D Printer dan 3D Scanner," ujar Josephine Handayani Hidajat Direktur Utama LUCK, pada Public expose yang dilakukan secara virtual, Rabu (23/12/2020).

(Baca juga:Alasan Mengapa Ini Saatnya Mulai Berjualan di Ecommerce)

Dia mengatakan, kegiatan work from home (wfh) telah menciptakan opportunity Beyond Office Printing, yaitu peningkatan kebutuhan printing yang sesuai dengan standard security office untuk karyawan yang bekerja dari rumah. "Kami juga mengembangkan bisnis Software B to B & IT Management System," ungkapnya.

Josephine menjelaskan, untuk penjualan cloud server, perseroan akan bekerja sama dengan Alibaba Cloud. Dengan strategi tersebut, perseroan menargetkan penjualan tahun 2021 bisa mencapai Rp135 miliar.



Menurut dia, tahun 2020 ini perseroan mengalami tantangan yang berat, meski begitu pada kuartal III/2020 LUCK berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 4% menjadi Rp81,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp78,5 miliar.

"Pandemi membuat semua rencana bisnis perseroan pada tahun 2020 berubah dari ekspansi menjadi bertahan dan menjaga likuditas," papar Josephine.

Risiko bisnis yang besar, lanjut dia, membuat perseroan cenderung selektif memilih peluang berinvestasi. Selama masa pandemi perseroan melakukan konsolidasi bisnis dan mempersiapkan planning akan perubahan bisnis perilaku new normal,percepatan digitalisasi & industry 4.0. "Investasi kami lakukan hanya pada sektor yang risikonya rendah," pungkasnya.
(bai)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More