Ekonom Indef: Inflasi Rendah Bukti Ekonomi Melambat

Senin, 04 Januari 2021 - 12:58 WIB
Inflasi yang hanya mencapai 1,68% di 2020 disebut menandakan ekonomi yang melambat. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai inflasi tahunan yang hanya mencapai 1,68% di 2020 sebagai pertanda ekonomi berjalan melambat.

"Jika disimpulkan inflasi yang terjadi sepanjang Desember merupakan indikasi pemulihan ekonomi berjalan lambat," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews, di Jakarta, Senin (4/1/2021).

(Baca Juga: Data BPS: Inflasi Desember 2020 Tercatat 0,45%)

Inflasi yang cukup tinggi terjadi ketida ada kenaikan harga bahan pangan pada bulan Desember. Namun, kata Bhima, inflasi pangan atau volatile food tercatat sebesar 2,17% pada bulan Desember itu bukan disebabkan kenaikan permintaan, tapi akibat gangguan pada pasokan.



"Faktor curah hujan yang tinggi menyebabkan harga cabai meningkat, kemudian ada kelangkaan pasokan kedelai impor itu juga berpengaruh," katanya.

Sementara, kata dia, inflasi inti atau core inflation bulan Desember menurun ke 0,05%. Hal itu sebagai indikator daya dorong pembentukan harga dari sisi permintaan cenderung rendah.

(Baca Juga: Inflasi Desember 2020 Diprediksi Meningkat Terdongkrak Pedasnya Harga Cabai)

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Indonesia sepanjang 2020 sebesar 1,68%. Inflasi tahun 2020 ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3,0%.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More