Bank Indonesia Ungkap Inflasi Sepanjang Tahun Lalu

Senin, 04 Januari 2021 - 23:39 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Bank Indonesia mengungkap sepanjang tahun lalu inflasi indeks harga konsumen (IHK) tercatat rendah, yaitu 1,68% (yoy), dan berada di bawah kisaran sasaran 3,0±1%. Direktur Eksekutif Komunukasi BI Erwin Haryono mengatakan, inflasi yang rendah itu salah satunya dipengaruhi oleh permintaan domestik yang belum kuat akibat pandemi Covid-19. ( Baca juga:Jangan Panik! Ada Peluang Bank Sentral Naikkan Bunga Acuan )

"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga inflasi di kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021," kata Erwin di Jakarta, Senin (4/1/2021).

IHK Desember 2020 yang terkendali mendorong capaian inflasi tahun 2020 yang rendah. Secara bulanan, inflasi IHK pada Desember 2020 mencapai 0,45% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,28% (mtm). Inflasi tersebut lebih rendah dari rerata inflasi Desember lima tahun sebelumnya sebesar 0,67% (mtm).



Berdasarkan komponennya, inflasi inti tercatat 0,05% (mtm), relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,06% (mtm). Inflasi kelompok administered prices terjaga rendah sebesar 0,35% (mtm), meskipun sesuai pola musiman akhir tahun meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm). Sementara itu, inflasi kelompok volatile food tercatat 2,17% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan November 2020 sebesar 1,31% (mtm), sejalan pola musiman akhir tahun.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK tercatat melambat pada tahun 2020 dan melanjutkan tren penurunan sejak 2017. Perkembangan inflasi pada tahun 2020 tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti yang tercatat rendah sebesar 1,60% (yoy), sejalan dengan pengaruh permintaan domestik yang belum kuat.

Inflasi inti yang rendah juga didukung oleh kebijakan Bank Indonesia dalam pembentukan inflasi. Inflasi kelompok administered prices juga tercatat rendah sebesar 0,25% (yoy), sejalan dengan mobilitas masyarakat yang masih terbatas dan upaya pemerintah menurunkan harga energi guna mendorong daya beli masyarakat.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food terkendali sebesar 3,62% (yoy), didukung oleh permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai, meskipun terdapat tekanan musiman pada akhir tahun. ( Baca juga:Haedar Nashir: Roda Kehidupan Memang Harus Berjalan, tapi Jangan Pakai Standar Normal )

"Selain itu, Bank Indonesia dan pemerintah di tingkat pusat maupun daerah tetap bersinergi untuk menjaga kestabilan harga," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More