Properti Khusus Kebutuhan Logistik Meningkat Tahun 2021
Rabu, 06 Januari 2021 - 16:22 WIB
adalah LOGOS membangun gudang modern pertama di Bekasi.Di sisi lain, pemain lokal seperti Mega Manunggal Property membangun gudang modern di Bekasi, Bogor, dan Depok.
Tentu setelah meningkatnya permintaan gudang, harga tanah pun meningkat karena pembangunan akan terus berkembang. Saat ini, rata-rata harga lahan industri di Jabodetabek adalah Rp3.826.000 per persegi meter, nilai tersebut 40% lebih tinggi dari 2017 yang mencapai Rp2.712.500.Sementara itu, permintaan sewa gudang di Jabodetabek rata-rata sekitar Rp56.000 per meter persegi, sedangkan harga yang diminta untuk gudang di kawasan prima saat ini mencapai Rp80.000 per meter persegi.
Saat ini, kawasan paling mahal untuk logistik di luar Jakarta adalah Bekasi, sedangkan daerah termahal di dalam DKI Jakarta ialah Sunter. "Dengan permintaan yang terus meningkat di bidang logistik, kami memperkirakan pertumbuhan sewa tahunan sebesar 4-6 persen," jelas Anton.
Bangkitnya kawasan industri beberapa tahun terakhir di negara berkembang di Asia salah satunya karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Banyak perusahaan yang memiliki pabrik di China mempertimbangkan untuk pindah ke negara berkembang lain dengan tenaga kerja yang terjangkau seperti India dan Vietnam. Salah satu perusahaan besar yang melakukan itu adalah Apple yang saat ini dalam proses memindahkan produksi iPad dan MacBook ke Vietnam. Hingga Juni nanti diprediksi masih ada lebih dari 100 perusahaan yang akan pindah dari China.
Maka, Indonesia harus melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan investasi asing secara langsung dan sebagai cara untuk mengekspos sumber daya Indonesia di perusahaan global. Tidak heran, pemerintah mendorong banyak organisasi swasta dan publik untuk mendorong pembangunan kawasan industri terintegrasi yang dapat melengkapi relokasi internasionalperusahaan ke berbagai lokasi di Indonesia.
Saat ini, pemerintah sudah mengusulkan pembangunan 13 gedung baru kawasan industri pada akhir 2021. Setiap zona akan memiliki minimal 50 hektare lahan yang tersebar di Jawa Barat, Papua, Sulawesi, Maluku Utara, Kalimantan, dan Sumatera. (Ananda Nararya)
Tentu setelah meningkatnya permintaan gudang, harga tanah pun meningkat karena pembangunan akan terus berkembang. Saat ini, rata-rata harga lahan industri di Jabodetabek adalah Rp3.826.000 per persegi meter, nilai tersebut 40% lebih tinggi dari 2017 yang mencapai Rp2.712.500.Sementara itu, permintaan sewa gudang di Jabodetabek rata-rata sekitar Rp56.000 per meter persegi, sedangkan harga yang diminta untuk gudang di kawasan prima saat ini mencapai Rp80.000 per meter persegi.
Saat ini, kawasan paling mahal untuk logistik di luar Jakarta adalah Bekasi, sedangkan daerah termahal di dalam DKI Jakarta ialah Sunter. "Dengan permintaan yang terus meningkat di bidang logistik, kami memperkirakan pertumbuhan sewa tahunan sebesar 4-6 persen," jelas Anton.
Bangkitnya kawasan industri beberapa tahun terakhir di negara berkembang di Asia salah satunya karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Banyak perusahaan yang memiliki pabrik di China mempertimbangkan untuk pindah ke negara berkembang lain dengan tenaga kerja yang terjangkau seperti India dan Vietnam. Salah satu perusahaan besar yang melakukan itu adalah Apple yang saat ini dalam proses memindahkan produksi iPad dan MacBook ke Vietnam. Hingga Juni nanti diprediksi masih ada lebih dari 100 perusahaan yang akan pindah dari China.
Maka, Indonesia harus melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan investasi asing secara langsung dan sebagai cara untuk mengekspos sumber daya Indonesia di perusahaan global. Tidak heran, pemerintah mendorong banyak organisasi swasta dan publik untuk mendorong pembangunan kawasan industri terintegrasi yang dapat melengkapi relokasi internasionalperusahaan ke berbagai lokasi di Indonesia.
Saat ini, pemerintah sudah mengusulkan pembangunan 13 gedung baru kawasan industri pada akhir 2021. Setiap zona akan memiliki minimal 50 hektare lahan yang tersebar di Jawa Barat, Papua, Sulawesi, Maluku Utara, Kalimantan, dan Sumatera. (Ananda Nararya)
(wan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda