Tren Workplace di Rumah pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Rabu, 06 Januari 2021 - 17:50 WIB
MEMASUKI masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), masyarakat dapat kembali beraktivitas di luar rumah dengan berbagai protokol kesehatan. Kondisi ini turut memunculkan tren baru workplace di mana kebersihan, kesehatan, dan keamanan menjadi prioritas.
Dekoruma, perusahaan teknologi home living dan interior di Indonesia turut mengamati perubahan yang terjadi selama pandemi Covid-19 dan masa transisi ke AKB. Terutama perilaku konsumen untuk berbelanja online semakin meningkat serta kebutuhan isi rumah mengalami lonjakan permintaan.
"Tercatat kenaikan penjualan online yang didominasi produk home office seperti meja kerja, kursi kantor, dan rak penyimpanan hingga dua kali lipat," ujar Dimas Harry Priawan, Co-Founder dan CEO Dekoruma.
Untuk mendukung masyarakat agar tetap di rumah, Dekoruma turut melakukan penyesuaian prosedur dengan mengoptimalkan layanan konsultasi onlineditunjang oleh penggunaan teknologi software SOMA yang dikembangkan secara langsung oleh Dekoruma.
Dalam membuat tempat kerja di rumah, kita perlu mempertimbangkan kebutuhan yang sesuai dengan kenyamanan. Hal yang perlu dipersiapkan di antaranya, penentuan tempat area kerja, pemilihan furnitur, penempatan area penyimpanan, dan penambahan dekorasi untuk mendukung produktivitas.
Untuk menentukan area kerja di rumah, pastikan tempatnya berada di lokasi yang minim gangguan sirkulasi dengan pencahayaan yang cukup. Jika tidak tersedia ruang yang luas, kita bisa memanfaatkan sudut ruang kecil sebagai area kerja. Kemudian, penting untuk memilih furnitur ergonomis yang hemat tempat dan multifungsi untuk memaksimalkan fungsi ruang.
"Bagian penting lainnya yang harus ada di area kerja adalah penyimpanan vertikal yang direkomendasikan untuk ruang kerja di hunian mungil agar terlihat lebih rapih dan terorganisir," ungkap desainer interior Lea Aziz.
Selain itu, Lea menyarankan untuk bisa menunjang produktivitas kerja di rumah, ruangan juga perlu terlihat lebih estetik dengan tambahan dekorasi yang tepat dan fungsional. Penggunaan lampu meja, misalnya, akan membuat kerja semakin fokus karena sorot lampu diarahkan pada satu titik.
Penataan barang seperti dokumen bisa ditempatkan dalam folder, kotak penyimpanan untuk alat tulis dan sebagainya menjadi bagian dari dekorasi. Terakhir, kita bisa meletakkan tanaman hias sebagai aksen untuk menyegarkan ruangan. Kehadiran tanaman akan membuat kita rileks dan mengurangi rasa stres.
Selain itu, pelaku industri dan bisnis juga dituntut responsif untuk melakukan penyesuaian di kantor atau tempat usahanya. "Perubahan desain interior perlu dipertimbangkan untuk bisa teru diterapkan ke depan, sehingga pekerja merasa aman dan nyaman. Penyesuaian yang perlu diperhatikan mencangkup perhitungan kepadatan dan jarak meja kerja dalam ruangan, ventilasi, dan sirkulasi udara, serta kemudahan akes kebersihan," tambahnya
Solusi perlengkapan di kantor yang terpenting di antaranya, tambahan partisi penghalang (sneeze guard) antara meja kerja, dan area cuci tangan (sanitizer station). (Aprilia S Andyna)
Dekoruma, perusahaan teknologi home living dan interior di Indonesia turut mengamati perubahan yang terjadi selama pandemi Covid-19 dan masa transisi ke AKB. Terutama perilaku konsumen untuk berbelanja online semakin meningkat serta kebutuhan isi rumah mengalami lonjakan permintaan.
"Tercatat kenaikan penjualan online yang didominasi produk home office seperti meja kerja, kursi kantor, dan rak penyimpanan hingga dua kali lipat," ujar Dimas Harry Priawan, Co-Founder dan CEO Dekoruma.
Untuk mendukung masyarakat agar tetap di rumah, Dekoruma turut melakukan penyesuaian prosedur dengan mengoptimalkan layanan konsultasi onlineditunjang oleh penggunaan teknologi software SOMA yang dikembangkan secara langsung oleh Dekoruma.
Dalam membuat tempat kerja di rumah, kita perlu mempertimbangkan kebutuhan yang sesuai dengan kenyamanan. Hal yang perlu dipersiapkan di antaranya, penentuan tempat area kerja, pemilihan furnitur, penempatan area penyimpanan, dan penambahan dekorasi untuk mendukung produktivitas.
Untuk menentukan area kerja di rumah, pastikan tempatnya berada di lokasi yang minim gangguan sirkulasi dengan pencahayaan yang cukup. Jika tidak tersedia ruang yang luas, kita bisa memanfaatkan sudut ruang kecil sebagai area kerja. Kemudian, penting untuk memilih furnitur ergonomis yang hemat tempat dan multifungsi untuk memaksimalkan fungsi ruang.
"Bagian penting lainnya yang harus ada di area kerja adalah penyimpanan vertikal yang direkomendasikan untuk ruang kerja di hunian mungil agar terlihat lebih rapih dan terorganisir," ungkap desainer interior Lea Aziz.
Selain itu, Lea menyarankan untuk bisa menunjang produktivitas kerja di rumah, ruangan juga perlu terlihat lebih estetik dengan tambahan dekorasi yang tepat dan fungsional. Penggunaan lampu meja, misalnya, akan membuat kerja semakin fokus karena sorot lampu diarahkan pada satu titik.
Penataan barang seperti dokumen bisa ditempatkan dalam folder, kotak penyimpanan untuk alat tulis dan sebagainya menjadi bagian dari dekorasi. Terakhir, kita bisa meletakkan tanaman hias sebagai aksen untuk menyegarkan ruangan. Kehadiran tanaman akan membuat kita rileks dan mengurangi rasa stres.
Selain itu, pelaku industri dan bisnis juga dituntut responsif untuk melakukan penyesuaian di kantor atau tempat usahanya. "Perubahan desain interior perlu dipertimbangkan untuk bisa teru diterapkan ke depan, sehingga pekerja merasa aman dan nyaman. Penyesuaian yang perlu diperhatikan mencangkup perhitungan kepadatan dan jarak meja kerja dalam ruangan, ventilasi, dan sirkulasi udara, serta kemudahan akes kebersihan," tambahnya
Solusi perlengkapan di kantor yang terpenting di antaranya, tambahan partisi penghalang (sneeze guard) antara meja kerja, dan area cuci tangan (sanitizer station). (Aprilia S Andyna)
(wan)
tulis komentar anda