Covid-19 Menelan Korban Jiwa Capai 1,86 Juta Orang Jadi Sorotan Sri Mulyani
Kamis, 07 Januari 2021 - 09:22 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total kasus positif Covid-19 secara global sudah tembus mencapai 86,1 juta. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dari jumlah tersebut, kasus kematian atau korban jiwa akibat virus asal China itu mencapai 1,86 juta orang.
"Hanya dalam 1 tahun mengakibatkan korban jiwa mencapai 1,8 juta menggambarkan betapa besarnya dampak Covid-19 itu kepada seluruh dunia," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual.
(Baca Juga: Pengendalian Covid-19 Pengaruhi Pasar Keuangan, Ini Kata Sri Mulyani )
Kata dia, kasus kematian terjadi pada pandemi Covid-19 menjadi yang terbesar dalam waktu hanya kurang lebih satu tahun. Angka itu bahkan lebih tinggi daripada total kasus pandemi selama 50 tahun ke belakang.
"Total kematian akibat pandemi selama 50 tahun terakhir 1,2 juta, tapi Covid hanya dalam 1 tahun mengakibatkan korban jiwa mencapai 1,8 juta orang," jelasnya.
Dia menyebutkan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 765.350 orang. Kasus baru ini ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 41.503 spesimen dari 27.778 orang. Sehingga totalnya 4.992.303 spesimen telah diperiksa di Indonesia.
Sementara itu, pasien yang meninggal karena Covid-19 bertambah 179. Sehingga, 22.734 orang Indonesia meninggal karena Covid-19. "Sedangkan, jumlah pasien sembuh bertambah 6.419 orang. Totalnya, 631.937 orang sudah sembuh dari Covid-19," bebernya.
(Baca Juga: Duka Sri Mulyani, Covid-19 Renggut 39 Pegawai Kemenkeu )
Karena itu, mantan Direktur Bank Dunia itu berharap protokol kesehatan tetap dijaga agar penularan bisa ditekan. Korelasi antara sentimen pasar ini, terang dia adalah apakah kita mampu kendalikan Covid itu sangat jelas.
Menkeu Sri Mulyani menerangkan, diperlukan disiplin untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar ekonomi berjalan dan Covid-19 bisa dikendalikan. "Jadi protokol kesehatan tetap dijalankan agar penyebaran Covid-19 ini bisa ditekan," ungkapnya
"Hanya dalam 1 tahun mengakibatkan korban jiwa mencapai 1,8 juta menggambarkan betapa besarnya dampak Covid-19 itu kepada seluruh dunia," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual.
(Baca Juga: Pengendalian Covid-19 Pengaruhi Pasar Keuangan, Ini Kata Sri Mulyani )
Kata dia, kasus kematian terjadi pada pandemi Covid-19 menjadi yang terbesar dalam waktu hanya kurang lebih satu tahun. Angka itu bahkan lebih tinggi daripada total kasus pandemi selama 50 tahun ke belakang.
"Total kematian akibat pandemi selama 50 tahun terakhir 1,2 juta, tapi Covid hanya dalam 1 tahun mengakibatkan korban jiwa mencapai 1,8 juta orang," jelasnya.
Dia menyebutkan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 765.350 orang. Kasus baru ini ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 41.503 spesimen dari 27.778 orang. Sehingga totalnya 4.992.303 spesimen telah diperiksa di Indonesia.
Sementara itu, pasien yang meninggal karena Covid-19 bertambah 179. Sehingga, 22.734 orang Indonesia meninggal karena Covid-19. "Sedangkan, jumlah pasien sembuh bertambah 6.419 orang. Totalnya, 631.937 orang sudah sembuh dari Covid-19," bebernya.
(Baca Juga: Duka Sri Mulyani, Covid-19 Renggut 39 Pegawai Kemenkeu )
Karena itu, mantan Direktur Bank Dunia itu berharap protokol kesehatan tetap dijaga agar penularan bisa ditekan. Korelasi antara sentimen pasar ini, terang dia adalah apakah kita mampu kendalikan Covid itu sangat jelas.
Menkeu Sri Mulyani menerangkan, diperlukan disiplin untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar ekonomi berjalan dan Covid-19 bisa dikendalikan. "Jadi protokol kesehatan tetap dijalankan agar penyebaran Covid-19 ini bisa ditekan," ungkapnya
(akr)
tulis komentar anda