Erick Thohir Buka-bukaan, Masih Banyak BUMN Harus Direstrukturisasi
Kamis, 07 Januari 2021 - 11:42 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali mengingatkan, masih banyak perseroan plat merah yang harus direstrukturisasi . Langkah itu akan terus dilakukan sambari mengimplementasikan konsep Akhlak untuk semua insan BUMN.
Dia yakin langkah transformasi BUMN dapat dilakukan secara maksimal karena manajemen emiten negara juga ikut memberikan dukungan terhadap aksi korporasi tersebut. Misalnya, dalam satu tahun kepemimpinannya, tercatat ada sejumlah aksi yang menjadi bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan BUMN.
(Baca Juga: Buku Akhlak Untuk Negeri Disebut Personifikasi Erick Thohir, Dahlan Iskan Tebar Pujian )
Dua di antaranya adalah pembentukan 12 klaster BUMN dan 35 BUMN yang masuk ke dalam restrukturisasi bisnis dan scale up Danareksa dan PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.
"Kalau kita bicara mengenai sistem dan struktur dalam satu tahun ini sudah terjadi, di mana, BUMN sendiri sudah menjadi 3 klaster terbesar. Ada klaster Wamen 1 yang terdiri dari enam klaster, ada klaster Wamen 2, ada 6 klaster, dan ada juga yang namanya Danareksa PPA, yang kurang lebih seperti aset management saja karena masih banyak perusahaan-perusahaan yang harus direstrukturisasi dan diperbaiki daripada kehidupan kesehariannya," ujarnya, kamis (7/1/2021).
Erick juga mengingatkan, bahwa 2 klaster BUMN di bawah Wakil Menteri (Wamen) BUMN 1 dan 2 tersebut sudah harus menjadi pemenang. Masing-masing perseroan harus menjadi ekosistem bersama tidak hanya antara BUMN tetapi juga untuk UKM, dan swasta. "Kita harus mendongkrak daya saing supaya Indonesia making power berdasarkan supply chain yang baik," kata dia.
(Baca Juga: Bukan Sekedar Tahun Pagebluk, Ini Makna 2020 Bagi Erick Thohir )
Terkait hal tersebut, Mantan Bos Inter Milan itu kembali mengingatkan, bahwa ada lima strategi besar yang harus dilakukan. Salah satunya memetakan antara BUMN komersial dan publik services (pelayan publik).
"Karena itu saya sudah pernah menjelaskan juga sebelumnya ada lima strategi besar yang dilakukan. Pertama kita me-mapping ulang, mana BUMN yang benar-benar komersial atau menjadi fundamental secara bisnis atau ada juga BUMN yang dinilai karena tadi dia menjadi publik services yang baik untuk masyarakat dan membantu kehidupan daripada rakyat Indonesia," ujar Erick.
Sambung Erick juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 bisa dimaknai sebagai satu anugerah bagi Indonesia dan BUMN. Kehadirannya berhasil membangun Indonesia dari tidurnya dengan mempercepat perubahan bagi banyak bisnis model di Indonesia.
"Dengan adanya Covid-19 ini mengubah seluruh bisnis model dan ini percepatan yang luar biasa, ini anugerah buat kita semua bahwa Indonesia dibangunkan dari tidur," tutur dia.
Dia yakin langkah transformasi BUMN dapat dilakukan secara maksimal karena manajemen emiten negara juga ikut memberikan dukungan terhadap aksi korporasi tersebut. Misalnya, dalam satu tahun kepemimpinannya, tercatat ada sejumlah aksi yang menjadi bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan BUMN.
(Baca Juga: Buku Akhlak Untuk Negeri Disebut Personifikasi Erick Thohir, Dahlan Iskan Tebar Pujian )
Dua di antaranya adalah pembentukan 12 klaster BUMN dan 35 BUMN yang masuk ke dalam restrukturisasi bisnis dan scale up Danareksa dan PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.
"Kalau kita bicara mengenai sistem dan struktur dalam satu tahun ini sudah terjadi, di mana, BUMN sendiri sudah menjadi 3 klaster terbesar. Ada klaster Wamen 1 yang terdiri dari enam klaster, ada klaster Wamen 2, ada 6 klaster, dan ada juga yang namanya Danareksa PPA, yang kurang lebih seperti aset management saja karena masih banyak perusahaan-perusahaan yang harus direstrukturisasi dan diperbaiki daripada kehidupan kesehariannya," ujarnya, kamis (7/1/2021).
Erick juga mengingatkan, bahwa 2 klaster BUMN di bawah Wakil Menteri (Wamen) BUMN 1 dan 2 tersebut sudah harus menjadi pemenang. Masing-masing perseroan harus menjadi ekosistem bersama tidak hanya antara BUMN tetapi juga untuk UKM, dan swasta. "Kita harus mendongkrak daya saing supaya Indonesia making power berdasarkan supply chain yang baik," kata dia.
(Baca Juga: Bukan Sekedar Tahun Pagebluk, Ini Makna 2020 Bagi Erick Thohir )
Terkait hal tersebut, Mantan Bos Inter Milan itu kembali mengingatkan, bahwa ada lima strategi besar yang harus dilakukan. Salah satunya memetakan antara BUMN komersial dan publik services (pelayan publik).
"Karena itu saya sudah pernah menjelaskan juga sebelumnya ada lima strategi besar yang dilakukan. Pertama kita me-mapping ulang, mana BUMN yang benar-benar komersial atau menjadi fundamental secara bisnis atau ada juga BUMN yang dinilai karena tadi dia menjadi publik services yang baik untuk masyarakat dan membantu kehidupan daripada rakyat Indonesia," ujar Erick.
Sambung Erick juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 bisa dimaknai sebagai satu anugerah bagi Indonesia dan BUMN. Kehadirannya berhasil membangun Indonesia dari tidurnya dengan mempercepat perubahan bagi banyak bisnis model di Indonesia.
"Dengan adanya Covid-19 ini mengubah seluruh bisnis model dan ini percepatan yang luar biasa, ini anugerah buat kita semua bahwa Indonesia dibangunkan dari tidur," tutur dia.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda