TBIG Turut Andil Meretas Batas Komunikasi Daerah 3T
Rabu, 13 Januari 2021 - 14:44 WIB
MAKASSAR - Sumringah, Efline Kamare, 51 tahun, warga Desa Dagho, Kecamatan Tamako, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, bercerita betapa beruntungnya di era saat ini jaringan komunikasi sudah sangat lancar di desanya. Semua sudah terpenuhi, tak sekedar mendengar suara lawan bicaranya dibalik telepon. Tapi kini, sudah dapat melihat wajahnya langsung sambil berbicara.
Tak hanya itu, segala kebutuhan media sosial khususnya bagi anak milenial di desanya sudah dapat terpenuhi. Semua itu terwujud berkat hadirnya jaringan telekomunikasi andal milik Telkomsel. Jaringan Telkomsel bisa hadir sangat baik di desanya, dengan hadirnya Base Transceiver Station (BTS) yang didirikan bekerja sama PT Tower Bersama Infrastructure (Tower Bersama Group).
BTS yang didirikan tersebut masuk dalam daerah 3T atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia, apalagi lokasinya berada di kepulauan. Di desa tersebut, ada satu BTS yang dibangun PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) masuk dalam area 3T dalam layanan Telkomsel, yakni TBIG Dagho Sangir berlokasi di Jalan Lindongan V Rumehe, Desa Dagho, Kelurahan Daghi, Kecamatan Tamako, Kabupaten Sangihe.
Khusus di area Sulawesi, ada 10 BTS yang dibangun TBIG masuk dalam daerah 3T yang berada di Morotai, Sangihe dan Talaud.
“Sangat disyukuri sekarang, sudah ada BTS dibangun di desa kami semua komunikasi lancar. 10 tahun lalu betapa susahnya kalau mau menelpon harus cari posisi terbaik, bahkan harus menggantung hape dibeberapa tempat tinggi. Sekarang jaringan ada dimana-mana semua aman, mau didapur di mana saja bisa menelpon,” ujar pemilik Efline Cell ini, saat dihubungi, kemarin.
Dia mengaku, waktu jaringan susah saat memulai usaha penjualan kartu perdana dan pulsa Telkomsel omzetnya bisa dibilang besar per minggunya bisa Rp15 jutaan. Kini agar turun dikisaran Rp5 juta per minggunya setelah bagus jaringan bagus, karena banyak warga di desanya juga membuka usaha serupa berkat bagusnya jaringan.
Lain lagi pengalaman, Kepala Desa Labengki, Kecamatan Lasulo Kepulauan,Kabupaten Konawe Utara, Kamaruddin, 52 tahun. Dia mengaku kehadiran BTS TBIG Kerjasama Telkomsel sangat memberikan dampak pada daerahnya sebagai daerah wisata. Betapa tidak, desanya yang dihuni 120 Kepala Keluarga dengan 500 jiwa lebih bisa berselancar di dunia maya.
Tak hanya itu, segala kebutuhan media sosial khususnya bagi anak milenial di desanya sudah dapat terpenuhi. Semua itu terwujud berkat hadirnya jaringan telekomunikasi andal milik Telkomsel. Jaringan Telkomsel bisa hadir sangat baik di desanya, dengan hadirnya Base Transceiver Station (BTS) yang didirikan bekerja sama PT Tower Bersama Infrastructure (Tower Bersama Group).
BTS yang didirikan tersebut masuk dalam daerah 3T atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia, apalagi lokasinya berada di kepulauan. Di desa tersebut, ada satu BTS yang dibangun PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) masuk dalam area 3T dalam layanan Telkomsel, yakni TBIG Dagho Sangir berlokasi di Jalan Lindongan V Rumehe, Desa Dagho, Kelurahan Daghi, Kecamatan Tamako, Kabupaten Sangihe.
Khusus di area Sulawesi, ada 10 BTS yang dibangun TBIG masuk dalam daerah 3T yang berada di Morotai, Sangihe dan Talaud.
“Sangat disyukuri sekarang, sudah ada BTS dibangun di desa kami semua komunikasi lancar. 10 tahun lalu betapa susahnya kalau mau menelpon harus cari posisi terbaik, bahkan harus menggantung hape dibeberapa tempat tinggi. Sekarang jaringan ada dimana-mana semua aman, mau didapur di mana saja bisa menelpon,” ujar pemilik Efline Cell ini, saat dihubungi, kemarin.
Dia mengaku, waktu jaringan susah saat memulai usaha penjualan kartu perdana dan pulsa Telkomsel omzetnya bisa dibilang besar per minggunya bisa Rp15 jutaan. Kini agar turun dikisaran Rp5 juta per minggunya setelah bagus jaringan bagus, karena banyak warga di desanya juga membuka usaha serupa berkat bagusnya jaringan.
Lain lagi pengalaman, Kepala Desa Labengki, Kecamatan Lasulo Kepulauan,Kabupaten Konawe Utara, Kamaruddin, 52 tahun. Dia mengaku kehadiran BTS TBIG Kerjasama Telkomsel sangat memberikan dampak pada daerahnya sebagai daerah wisata. Betapa tidak, desanya yang dihuni 120 Kepala Keluarga dengan 500 jiwa lebih bisa berselancar di dunia maya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda