TBIG Turut Andil Meretas Batas Komunikasi Daerah 3T

Rabu, 13 Januari 2021 - 14:44 WIB
Kata dia, untuk menghadirkan jaringan telekomunikasi yang baik di daerah 3T, relatif mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat sekitar maupun pemerintah daerah, karena daerah sangat menanti-nanti akan kehadiran layanan telekomunikasi yang baik.

“Dalam proses pembangunan jaringan telekomunikasi ini (menara telekomunikasi) keterlibatan masyarakat sekitar sangat besar, masyarakat dengan senang hati memberikan bantuan seperti untuk proses pengangkutan material ataupun proses penggalian pondasi. Sebelum tower telekomunikasi ini beroperasi, efek ekonomi sudah dirasakan oleh masyarakat dari sisi pelaksanaan pembangunan, diharapkan dengan beroperasinya layanan telekomunikasi di daerah tersebut akan memberikan dampak ekomomi yang lebih besar,” katanya.

Makanya, dalam membangun BTS tersebut peran operator sangat baik, seperti Telkomsel yang memberikan dukungan dengan menentukan titik-titik nominal yang strategis tempat menara akan didirikan, koordinasi dengan pemerintahan setempat juga tetap dilakukan dan dukungan perijinan untuk pembangunan menara juga didukung oleh pemerintah daerah setempat demi mempercepat kemajuan daerahnya. Sementara TBIG memberikan support untuk melakukan pembangunan menara telekomunikasi dengan melibatkan penduduk setempat.

“Daerah-daerah Pamasuka memiliki keunikan dan tantangan tersendiri baik dari sisi geografis maupun culture budaya. Sebagai contoh untuk daerah Maluku dan Papua memiliki tantangan tersendiri bagi kami, khusus dari sisi geogarfis yang berpengaruh terhadap mobilisasi material pembangunan Menara,”terangnya.

Banyaknya daerah-daerah kepulauan di Maluku, yang terkadang kebutuhan material alam untuk pembangunan tower telekomunikasi harus didatangkan dari pulau utama dengan menggunakan kapal motor dan proses langsir di pulau tujuan terbatas hanya dapat dilakukan dengan sepeda motor. Karena keterbatasan alat angkutan untuk didaerah kepulauan.

Seringkali kendala angkutan Kapal Besar juga menjadi kendala, material pembangunan tower telekomunikasi hanya dapat diangkut dengan menggunakan speed boat dengan kapasitas terbatas, dan kendala di pulau tujuan dengan tidak adanya pelabuhan dan tranportasi darat yang memadai (roda empat dan roda dua). Material harus dilangsir secara manual dengan tenaga manusia dari bibir pantai sampai dengan ke masing-masing site.

Andre Rusdi memaparkan, untuk daerah tertimur Indonesia, Papua memiliki tantangannya sendiri, panjangnya perjalanan darat yang harus ditempuh (kurang lebih 6 jam perjalanan) untuk membawa material dengan kondisi jalan yang masih berupa jalan tanah, rusak dan berlumpur. Perjalanan tersebut hanya dapat diakses pada saat cuaca cerah, apabila musim penghujan jalan sudah tidak dapat dilalui karena dalamnya lumpur.

Dukung Jaringan Operator Milik Telkomsel

General Manager Network Operation & Quality Management Regional Sulawesi Telkomsel Muhammad Idham Kadir menuturkan, Telkomsel paling Indonesia yang merupakan komitmen Telkomsel untuk menghadirkan jaringan broadband di seluruh pelosok tanah air mendapat dukungan sepenuhnya dari TBIG sebagai salah satu mitra Telkomsel dengan pembangunan Menara Telekomunikasi sampai dengan wilayah-wilayah 3T. Kolaborasi tidak terbatas pada pembangunan Menara/infrastructure tapi juga “after sales” dalam hal ini supporting daily operational

Dia menyebutkan, beberapa daerah yang berkolaborasi dengan TBIG yakni, TBIG Falabisahaya Sept 2018 di Mangoli Utara kepulauan Sula yang sebelumnya terisolasi dari jaringan telekomunikasi, saat ini sekitar 3300an subs dapat menikmati akses komunikasi walaupun masih belum Broadband karena masih menggunakan transmisi satelit (target S1-2021 akan diaktifkan jaringan broadband).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More