Aliran Modal Asing Mengalir Deras, Saham Perbankan Kian Perkasa
Kamis, 14 Januari 2021 - 13:47 WIB
JAKARTA - Seiring berakhirnya ketidakpastian politik di AS dan ketersediaan vaksin Covid-19, aliran modal asing ke emerging market, termasuk Indonesia, yang melemah pada dua tahun terakhir diprediksi akan membaik pada tahun mendatang.
Dalam laporan DBS, perkiraan ini juga dipicu stabilnya dolar AS dan rupiah Indonesia. Aliran modal asing ini akan berdampak besar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) , khususnya pada saham-saham berkapitalisasi besar (the big cap stocks) seperti saham perbankan.
(Baca juga:Dibuka Naik, IHSG Diperkirakan Bakal Perkasa Hari Ini)
“Kami percaya aliran modal asing ini akan mendorong kinerja IHSG lebih baik lagi pada 2021,” tulis laporan Bank DBS di Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan yang rendah dan fokus pada dukungan kebijakan non-konvensional.
(Baca juga:IHSG Diprediksi Reli, Sikat 7 Saham Ini)
Obligasi Rupiah diprediksi akan menjadi daya tarik baru jika disertai dengan rasio penawaran yang lebih tinggi dalam lelang, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dengan dukungan bank sentral.
Guna menenangkan kegelisahan para investor pasar modal terhadap kebijakan defisit anggaran yang lebih besar untuk membantu perekonomian nasional, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memastikan BI akan tetap pada posisinya sebagai standby buyer pada tahun depan untuk mendukung pemulihan ekonomi.
(Baca juga:Hari Pertama Vaksinasi Covid-19 Bawa Angin Segar Untuk IHSG)
“Namun demikian, ekonom Bank DBS memperkirakan partisipasi BI dalam menyerap surat utang negara tidak akan sebesar tahun 2020 karena defisit yang membaik dan partisipasi publik yang lebih besar,” ucap dia.
Dalam laporan DBS, perkiraan ini juga dipicu stabilnya dolar AS dan rupiah Indonesia. Aliran modal asing ini akan berdampak besar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) , khususnya pada saham-saham berkapitalisasi besar (the big cap stocks) seperti saham perbankan.
(Baca juga:Dibuka Naik, IHSG Diperkirakan Bakal Perkasa Hari Ini)
“Kami percaya aliran modal asing ini akan mendorong kinerja IHSG lebih baik lagi pada 2021,” tulis laporan Bank DBS di Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan yang rendah dan fokus pada dukungan kebijakan non-konvensional.
(Baca juga:IHSG Diprediksi Reli, Sikat 7 Saham Ini)
Obligasi Rupiah diprediksi akan menjadi daya tarik baru jika disertai dengan rasio penawaran yang lebih tinggi dalam lelang, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dengan dukungan bank sentral.
Guna menenangkan kegelisahan para investor pasar modal terhadap kebijakan defisit anggaran yang lebih besar untuk membantu perekonomian nasional, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memastikan BI akan tetap pada posisinya sebagai standby buyer pada tahun depan untuk mendukung pemulihan ekonomi.
(Baca juga:Hari Pertama Vaksinasi Covid-19 Bawa Angin Segar Untuk IHSG)
“Namun demikian, ekonom Bank DBS memperkirakan partisipasi BI dalam menyerap surat utang negara tidak akan sebesar tahun 2020 karena defisit yang membaik dan partisipasi publik yang lebih besar,” ucap dia.
(dar)
tulis komentar anda