Investor Pemula! Dengarkan Nih Saran BEI Soal Main Saham dari 'Uang Panas'
Selasa, 19 Januari 2021 - 11:40 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan saran bagi investor, terutama yang pemula, agar tidak terjebak menggunakan uang panas, seperti utang pinjol hingga gadai surat berharga dalam membeli saham. Pasalnya, risiko yang dihadapi terbilang besar.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan investor jangan hanya melihat dari sisi keuntungannya semata-mata, tapi juga hendaknya menghitung dan mengelola risiko dalam berinvestasi. ( Baca juga:Camkan Nih! Main Saham dari Utang atau Gadai BPKB Bukan untuk Investor Pemula )
"Jadi hendaknya para investor jangan terlalu percaya diri dan berorientasi pada mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya dalam jangka pendek, secara instan," kata Hasan di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Selan itu, menggunakan sumber dana dari utang akan semakin meningkatkan risiko investasi, karena adanya keterbatasan waktu yang relatif pendek untuk segera mengembalikan dana pinjaman dengan tingkat bunga tertentu. Situasi itu tentunya juga akan semakin membatasi pilihan dan strategi investasi dan juga dapat memengaruhi aspek psikologis para ivestor.
"Kami juga mendorong agar para investor terus belajar dan meningkatkan pemahamannya dalam berinvestasi saham," katanya.
Kata dia, BEI sudah menyediakan berbagai program dan sarana dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan juga para investor, melalui kegiatan sekolah pasar modal, webinar, workshop, dan melalui media sosial BEI.
"Silahkan untuk memanfaatkan program dan sarana edukasi ini, ataupun program edukasi yang dilakukan oleh para anggota bursa. Saat ini sebetulnya sudah sangat banyak program edukasi yang baik dalam berinvestasi saham ini, yang dapat diakses secara mudah oleh masyarajat dan para investor kita," tandasnya.
Sekadar informasi, di medsos ramai postingan sebuah foto yang berisi penggalan beberapa tangkapan layar pesan singkat yang berisi investor mengeluh beli saham pakai uang panas. Dalam postingan itu ada yang ngeluh beli saham dengan meminjam hingga 10 aplikasi pinjol hingga Rp 170 juta untuk membeli 500 lot saham. ( Baca juga:Terbatas 50 Unit, Nissan GT-R50 Harganya Rp17 Miliar )
Ada juga yang membeli saham emiten lain dengan menggunakan uang arisan dan uang titipan ibu-ibu PKK. Ada juga yang beli saham dengan menggadaikan tanah dan BPKB mobil.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan investor jangan hanya melihat dari sisi keuntungannya semata-mata, tapi juga hendaknya menghitung dan mengelola risiko dalam berinvestasi. ( Baca juga:Camkan Nih! Main Saham dari Utang atau Gadai BPKB Bukan untuk Investor Pemula )
"Jadi hendaknya para investor jangan terlalu percaya diri dan berorientasi pada mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya dalam jangka pendek, secara instan," kata Hasan di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Selan itu, menggunakan sumber dana dari utang akan semakin meningkatkan risiko investasi, karena adanya keterbatasan waktu yang relatif pendek untuk segera mengembalikan dana pinjaman dengan tingkat bunga tertentu. Situasi itu tentunya juga akan semakin membatasi pilihan dan strategi investasi dan juga dapat memengaruhi aspek psikologis para ivestor.
"Kami juga mendorong agar para investor terus belajar dan meningkatkan pemahamannya dalam berinvestasi saham," katanya.
Kata dia, BEI sudah menyediakan berbagai program dan sarana dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan juga para investor, melalui kegiatan sekolah pasar modal, webinar, workshop, dan melalui media sosial BEI.
"Silahkan untuk memanfaatkan program dan sarana edukasi ini, ataupun program edukasi yang dilakukan oleh para anggota bursa. Saat ini sebetulnya sudah sangat banyak program edukasi yang baik dalam berinvestasi saham ini, yang dapat diakses secara mudah oleh masyarajat dan para investor kita," tandasnya.
Sekadar informasi, di medsos ramai postingan sebuah foto yang berisi penggalan beberapa tangkapan layar pesan singkat yang berisi investor mengeluh beli saham pakai uang panas. Dalam postingan itu ada yang ngeluh beli saham dengan meminjam hingga 10 aplikasi pinjol hingga Rp 170 juta untuk membeli 500 lot saham. ( Baca juga:Terbatas 50 Unit, Nissan GT-R50 Harganya Rp17 Miliar )
Ada juga yang membeli saham emiten lain dengan menggunakan uang arisan dan uang titipan ibu-ibu PKK. Ada juga yang beli saham dengan menggadaikan tanah dan BPKB mobil.
(uka)
tulis komentar anda