Penerbangan dan Pariwisata Paling Terpukul, Manufaktur Menyusul
Jum'at, 17 April 2020 - 12:26 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, Indonesia mengalami kerugian ekonomi yang cukup dalam akibat pandemi Covid-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, sektor penerbangan dan pariwisata mengalami kerugian yang paling dalam akibat pandemi ini.
Adapun kerugian industri penerbangan diperkirakan mencapai Rp207 miliar. Sementara kedatangan turis merosot drastis menjadi hanya 6.800 per hari. Secara terinci, sepanjang Januari-Februari 2020 sebanyak 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan, terdiri dari 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.
"Penerbangan di 15 bandara sudah dibatalkan. Angka turis menurun hanya 6.800 per hari dan kita kehilangan Rp207 miliar dari sektor penerbangan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Dia melanjutkan, terjadi penurunan 50% tingkat okupansi hotel dan sektor pariwisata lainnya. "Pandemi yang terus menyebar ini memang menimbulkan implikasi sosial ekonomi yang cukup besar," tuturnya.
Dia menambahakan, sektor ekonomi yang mengalami penurunan tajam yang terbaru saat ini adalah sektor jasa manufaktur. Hal ini dikarenakan banyaknya pabrik yang tidak beroperasi akibat pandemi ini.
"Jadi yang terbaru selain industri penerbangan dan pariwisata adalah manufaktur yang juga bakal mengalami penurunan tajam karena pabrik tidak buka, itu terjadi di setiap negara," jelasnya.
Adapun kerugian industri penerbangan diperkirakan mencapai Rp207 miliar. Sementara kedatangan turis merosot drastis menjadi hanya 6.800 per hari. Secara terinci, sepanjang Januari-Februari 2020 sebanyak 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan, terdiri dari 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.
"Penerbangan di 15 bandara sudah dibatalkan. Angka turis menurun hanya 6.800 per hari dan kita kehilangan Rp207 miliar dari sektor penerbangan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Dia melanjutkan, terjadi penurunan 50% tingkat okupansi hotel dan sektor pariwisata lainnya. "Pandemi yang terus menyebar ini memang menimbulkan implikasi sosial ekonomi yang cukup besar," tuturnya.
Dia menambahakan, sektor ekonomi yang mengalami penurunan tajam yang terbaru saat ini adalah sektor jasa manufaktur. Hal ini dikarenakan banyaknya pabrik yang tidak beroperasi akibat pandemi ini.
"Jadi yang terbaru selain industri penerbangan dan pariwisata adalah manufaktur yang juga bakal mengalami penurunan tajam karena pabrik tidak buka, itu terjadi di setiap negara," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda