Langkah Mempermudah Pedagang Pasar Mendapatkan Kios
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank DKI bersama Perumda Pasar Jaya dan PakeKTP meluncurkan Jakios, aplikasi yang bisa mewujudkan kemudahan bagi calon pedagang pasar untuk dapat menyewa unit kios yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Jaya. Melalui aplikasi itu calon pedagang dapat meraih informasi ketersediaan kios, harga sewa, serta melakukan reservasi dan pembayaran.
Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono mengatakan JaKios menjadi perwujudan digitalisasi yang tertuju kepada pelaku usaha, terutama UMKM yang berada di pasar tradisional di DKI Jakarta. Selain berkolaborasi dengan Perumda Pasar Jaya, Bank DKI juga menggandeng PakeKTP sebagai mitra strategis dalam rangka mendukung transformasi digital pasar tradisional
“Aplikasi hasil kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha melalui pemanfaatan teknologi yang efisien,” ujar Amirul, dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).
Melalui JaKios calon pedagang dapat melihat denah untuk memperkirakan kebutuhan maupun foto kios untuk mendapatkan informasi kondisi kios yang akan disewa. Aplikasi ini hadir dalam dua pilihan opsi bayar, yakni melalui scan to pay QRIS Bank DKI ataupun melalui Virtual Account Bank DKI.
Di Pasar Kramat Jati yang menjadi lokasi pilot project percontohan aplikasi JaKios juga dilakukan implementasi S.I.A.P QRIS yang merupakan program digitalisasi di lingkungan pasar yang diusung oleh Bank Indonesia. Sebagai bentuk dukungan atas program tersebut, Bank DKI mendorong implementasi ekosistem pembayaran melalui penerapan QRIS, pembayaran via mesin EDC, dan aplikasi JakOne Abank yang diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan.
Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy Bank DKI telah melakukan sejumlah digitalisasi pasar, yakni Pasar Santa, Pasar Rumput, Pasar Kedoya, Pasar Koja, Perumnas Klender, Pasar Kebayoran Lama serta Pasar Ciracas. Tercatat, sampai dengan Februari 2023, Bank DKI telah memiliki lebih dari 23 ribu merchant yang telah bergabung dengan layanan QRIS Bank DKI dengan transaksi mencapai Rp63 miliar.
Lebih lanjut Amirul mengatakan, program digitalisasi pasar ini diharapkan juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta melalui perwujudan ekosistem digital. "Implementasi transaksi digital di pasar, selain memberikan kemudahan, kenyamanan juga aman bagi para pedagang serta pengunjung pasar. Hal ini juga didorong masyarakat yang terbantu dengan pengunaan layanan transaksi non-tunai sehari-hari,” ujar Amirul.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menambahkan, Bank DKI akan terus memperluas penerapan digitalisasi dalam perwujudan transaksi non-tunai di Wilayah DKI Jakarta melalui sinergi dan kolaborasi dengan pihak strategis. “Bank DKI berharap, melalui peluncuran aplikasi “JaKios” dan program digitalisasi Pasar Kramat Jati dapat menghadirkan manfaat kemudahan bertransaksi di pasar melalui layanan perbankan digital,” tutup Arie.
Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono mengatakan JaKios menjadi perwujudan digitalisasi yang tertuju kepada pelaku usaha, terutama UMKM yang berada di pasar tradisional di DKI Jakarta. Selain berkolaborasi dengan Perumda Pasar Jaya, Bank DKI juga menggandeng PakeKTP sebagai mitra strategis dalam rangka mendukung transformasi digital pasar tradisional
“Aplikasi hasil kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha melalui pemanfaatan teknologi yang efisien,” ujar Amirul, dalam keterangannya, Rabu (22/3/2023).
Melalui JaKios calon pedagang dapat melihat denah untuk memperkirakan kebutuhan maupun foto kios untuk mendapatkan informasi kondisi kios yang akan disewa. Aplikasi ini hadir dalam dua pilihan opsi bayar, yakni melalui scan to pay QRIS Bank DKI ataupun melalui Virtual Account Bank DKI.
Di Pasar Kramat Jati yang menjadi lokasi pilot project percontohan aplikasi JaKios juga dilakukan implementasi S.I.A.P QRIS yang merupakan program digitalisasi di lingkungan pasar yang diusung oleh Bank Indonesia. Sebagai bentuk dukungan atas program tersebut, Bank DKI mendorong implementasi ekosistem pembayaran melalui penerapan QRIS, pembayaran via mesin EDC, dan aplikasi JakOne Abank yang diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan.
Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy Bank DKI telah melakukan sejumlah digitalisasi pasar, yakni Pasar Santa, Pasar Rumput, Pasar Kedoya, Pasar Koja, Perumnas Klender, Pasar Kebayoran Lama serta Pasar Ciracas. Tercatat, sampai dengan Februari 2023, Bank DKI telah memiliki lebih dari 23 ribu merchant yang telah bergabung dengan layanan QRIS Bank DKI dengan transaksi mencapai Rp63 miliar.
Lebih lanjut Amirul mengatakan, program digitalisasi pasar ini diharapkan juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta melalui perwujudan ekosistem digital. "Implementasi transaksi digital di pasar, selain memberikan kemudahan, kenyamanan juga aman bagi para pedagang serta pengunjung pasar. Hal ini juga didorong masyarakat yang terbantu dengan pengunaan layanan transaksi non-tunai sehari-hari,” ujar Amirul.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menambahkan, Bank DKI akan terus memperluas penerapan digitalisasi dalam perwujudan transaksi non-tunai di Wilayah DKI Jakarta melalui sinergi dan kolaborasi dengan pihak strategis. “Bank DKI berharap, melalui peluncuran aplikasi “JaKios” dan program digitalisasi Pasar Kramat Jati dapat menghadirkan manfaat kemudahan bertransaksi di pasar melalui layanan perbankan digital,” tutup Arie.
(uka)