Jika Pembatasan Kegiatan Sampai Jilid III, Pengusaha: Dirumah Ajalah, Kunci Toko
Kamis, 21 Januari 2021 - 18:47 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap, Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali akan selesai pada 8 Febuari 2021. Sebab jika diperpanjang hingga ke Jilid III, maka para pelaku usaha menekankan bakal tutup toko.
Seperti diketahui pemerintah telah resmi memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. PPKM jilid II ini akan berlaku mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021.
Baca Juga: Malaysia Belum Dapat Vaksin, Menkes: Kita Sudah Kunci 600 Juta Dosis
“Ya kita dirumah ajalah, kunci toko jika diperpanjang lagi. Abis gimana gak bisa kerja lagi. Mall tambah pusing karena sepi. Mall itu yang bikin ramai yaitu makan. Kalo kayak gini siapa yang datang. Jadi toko-toko selain makanan dan minuman pasti kelenger semua karena gak traffic pengunjung,” kata Ketua Apindo, Hariyadi Sukamdani kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (21/1/2021).
Ia menjelaskan, sebenarnya mall dan restoran itu bukan tempat kluster covid-19. Sebab, mall dan restoran memiliki tingkat protokol kesehatan yang tinggi baik dari penjual maupun pembeli. “Rata-rata konsumen dan penjualnya memiliki kesadaran yang lebih baik akan protokol kesehatan,” terangnya
Baca Juga: Terungkap! Segini Gaji Presiden AS Joe Biden
Sambung dia menuturkan, yang perlu diketahui oleh pemerintah, bahwa masalah penyebaran covid-19 terjadi di segmen lain yang protokol kesehatannya lebih rendah. Seperti yang ada di pasar trandisional. “Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah,” jelasnya.
Seperti diketahui pemerintah telah resmi memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. PPKM jilid II ini akan berlaku mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021.
Baca Juga: Malaysia Belum Dapat Vaksin, Menkes: Kita Sudah Kunci 600 Juta Dosis
“Ya kita dirumah ajalah, kunci toko jika diperpanjang lagi. Abis gimana gak bisa kerja lagi. Mall tambah pusing karena sepi. Mall itu yang bikin ramai yaitu makan. Kalo kayak gini siapa yang datang. Jadi toko-toko selain makanan dan minuman pasti kelenger semua karena gak traffic pengunjung,” kata Ketua Apindo, Hariyadi Sukamdani kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (21/1/2021).
Ia menjelaskan, sebenarnya mall dan restoran itu bukan tempat kluster covid-19. Sebab, mall dan restoran memiliki tingkat protokol kesehatan yang tinggi baik dari penjual maupun pembeli. “Rata-rata konsumen dan penjualnya memiliki kesadaran yang lebih baik akan protokol kesehatan,” terangnya
Baca Juga: Terungkap! Segini Gaji Presiden AS Joe Biden
Sambung dia menuturkan, yang perlu diketahui oleh pemerintah, bahwa masalah penyebaran covid-19 terjadi di segmen lain yang protokol kesehatannya lebih rendah. Seperti yang ada di pasar trandisional. “Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah,” jelasnya.
(akr)
tulis komentar anda