Trenggono: Ekspor Benih Lobster Dihentikan Sementara
Rabu, 27 Januari 2021 - 15:08 WIB
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan ekspor benih lobster dihentikan sementara. Menurut dia, pihaknya masih mencari solusi terbaik untuk kebijakan tersebut dan memastikan bahwa sampai saat ini belum ada kegiatan ekspor.
"Ekspor lobster sementara tetap saya hentikan dulu sampai kemudian saya dapat satu solusi yang terbaik," ujar dia di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Kemudian, kata Trenggono, KKP saat ini mengedepankan budidaya benih lobster di dalam negeri. Maka itu, KKP akan menyampaikan ke komisi IV DPR RI untuk dibicarakan bersama. "Apabila menyetujui dari program yang akan saya sampaikan, maka itu akan kami lakukan. Jadi benih lobster kita akan menuju ke budi daya, sehingga itu (ekspor) akan kita hentikan dulu sementara ini," ungkap dia.
Dia juga mengakui ekspor benih lobster ini memang memiliki permintaan yang besar, di sisi lain ada banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya dari benih lobster. Akan tetapi KKP tidak ingin benih lobster langsung dijual begitu saja tanpa ada budi daya.
"Jadi benih lobster ini saya terus terang secara pribadi melihat bahwa ada demand di luar yang jumlahnya cukup besar, kemudian ada nelayan yang hidupnya bergantung terhadap kesejahteraan benih lobster yang mereka harus makan. Tetapi disisi lain sebagai negara juga tidak ingin mencari benih lobster untuk kemudian langsung dijual saat ini juga, namun ini bisa dijembatani kemudian dilakukan budidaya," jelasnya.
Pihaknya saat ini sedang memikirkan bagaimana kebijakan yang tepat, misalnya setiap pelaku budi daya benih lobster harus memiliki nelayan binaan. Di mana saat ini beberapa kelompok usaha sudah mulai melakukan budidaya benih lobster.
"Ini semua sedang kami kaji makanya kami pergi ke suatu tempat di Bali, di situ memang bukan tempat budidaya lobster tapi karena pemikiran saya adalah budi daya lobster harus dijalankan, maka ada sekelompok usaha yang sudah memulai. Dan saya berpikir itu adalah pesan yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat, bahwa budidaya itu penting, jangan praktis mengambil bibitnya saja," tandas dia.
"Ekspor lobster sementara tetap saya hentikan dulu sampai kemudian saya dapat satu solusi yang terbaik," ujar dia di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Kemudian, kata Trenggono, KKP saat ini mengedepankan budidaya benih lobster di dalam negeri. Maka itu, KKP akan menyampaikan ke komisi IV DPR RI untuk dibicarakan bersama. "Apabila menyetujui dari program yang akan saya sampaikan, maka itu akan kami lakukan. Jadi benih lobster kita akan menuju ke budi daya, sehingga itu (ekspor) akan kita hentikan dulu sementara ini," ungkap dia.
Dia juga mengakui ekspor benih lobster ini memang memiliki permintaan yang besar, di sisi lain ada banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya dari benih lobster. Akan tetapi KKP tidak ingin benih lobster langsung dijual begitu saja tanpa ada budi daya.
"Jadi benih lobster ini saya terus terang secara pribadi melihat bahwa ada demand di luar yang jumlahnya cukup besar, kemudian ada nelayan yang hidupnya bergantung terhadap kesejahteraan benih lobster yang mereka harus makan. Tetapi disisi lain sebagai negara juga tidak ingin mencari benih lobster untuk kemudian langsung dijual saat ini juga, namun ini bisa dijembatani kemudian dilakukan budidaya," jelasnya.
Pihaknya saat ini sedang memikirkan bagaimana kebijakan yang tepat, misalnya setiap pelaku budi daya benih lobster harus memiliki nelayan binaan. Di mana saat ini beberapa kelompok usaha sudah mulai melakukan budidaya benih lobster.
"Ini semua sedang kami kaji makanya kami pergi ke suatu tempat di Bali, di situ memang bukan tempat budidaya lobster tapi karena pemikiran saya adalah budi daya lobster harus dijalankan, maka ada sekelompok usaha yang sudah memulai. Dan saya berpikir itu adalah pesan yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat, bahwa budidaya itu penting, jangan praktis mengambil bibitnya saja," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda