Mengubah Penghalang Jadi Peluang

Jum'at, 29 Januari 2021 - 06:27 WIB
“Kebutuhan pabrik jamu herbal terhadap cacing kering masih sangat besar. Dari kebutuhan tujuh ton cacing kering, saat ini baru terpenuhi dua ton. "Biasanya warga banyak mencari cacing untuk mengobati sakit maag, tifus, hingga melancarkan peredaran darah,"‎ tutur Rian.

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Wisnu Wibowo, mengatakan, wabah pandemi saat ini secara tidak langsung menuntut masyarakat untuk mengeluarkan insting bertahannya dengan cara mengembangkan berbagai inovasi yang mereka miliki.

"Di masa ini, milenial harus bisa lebih tangguh untuk bertahan dengan menciptakan solusi yang langsung aplikatif dan sesuai dengan minat mereka. Saya yakin dengan semakin banyaknya entrepreneur muda kita bisa menciptakan peluang usaha baru, membuka lapangan kerja, menciptakan inovasi-inovasi sehingga terwujudlah kepribadian tangguh. Terlebih lagi untuk kaum setelah milenial atau generasi Z," tambahnya.

(Baca juga: Bekas Lahan Tambang Emas Ilegal Disulap Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Warga )

Hal terpenting, menurut Wisnu, para generasi milenial dan generasi Z ini harus bisa menumbuhkan sikap kepercayaan diri dahulu dan juga rasa saling menghargai antarsesama. Dua cara ini menjadi kunci agar generasi milenial dan seterusnya bisa lebih tangguh. "Banyaknya industri rumahan seperti kuliner, kesehatan, dan beberapa industri inovatif lainnya membuktikan masyarakat kita sudah kuat untuk menghadapi pandemi," ucapnya.

Sementara itu, pegiat ekonomi kreatif Gupta Sitorus berpendapat, menilik kondisi saat ini, para pelaku usaha subsektor kreatif di masa pandemi Covid-19 sedang dalam posisi bertahan (survival) dengan strategi sendiri-sendiri. Ini disebabkan karena subsektor kreatif ini belum high regulated. Ke depan, kata dia, perlu ada sebuah skema atau sistem yang bisa membantu agar bonus demografi memiliki daya kreatif dan critical thinking.

Terkait pemanfaatan bonus demografi seperti data yang disampaikan oleh BPS, kondisi itu harus dapat dimaksimalkan dengan memperkuat keterampilan teknis. "Ini yang memegang peranan besar kan pemerintah dan sektor-sektornya. Demografis kita menunggu untuk dikelola," katanya.

Jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, saat teknologi digital mulai mendominasi, Gupta menyarankan pemerintah agar terus mendorong ekosistem digital yang baik sehingga tercapai efisiensi. Kondisi ini mau tidak mau bakal berimbas pada berkurangnya keterlibatan tenaga kerja.

"Yang juga sangat penting adalah belajar skill teknis yang idealnya didapat di sekolah atau di tempat lain yang mendukung sehingga apabila nanti pandemi berakhir, kelompok produktif ini sudah siap berkarya," ujarnya.
(ynt)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More