BEI Siap Buka Lagi Short Selling di Tengah Ambruknya IHSG, Ini Alasannya
Jum'at, 29 Januari 2021 - 12:05 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana membuka kembali perdagangan efek secara margin atau short selling bulan depan di tengah kejatuhan IHSG. Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) enam hari berturut-turut mengalami koreksi dan terakhir turun 2,12% di level 5.979,38.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyatakan alasannya BEI tetap menerbitkan daftar saham yang memenuhi syarat short selling . Sebelumnya, transaksi short selling memang dihentikan sejak 2 Maret 2020 untuk meredam pelemahan pasar saham.
Short selling sendiri merupakan bentuk transaksi yang digunakan investor dengan meminjam dana untuk melakukan penjualan saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi dengan harapan bisa membeli pada saat harga sahamnya turun. Menurut dia short selling selama sesuai peraturan akan diperbolehkan.
"Belum ada yang punya izin short selling atau memberikan layanan short selling sampai saat ini. Perlahan-lahan, memasuki era normal transaksi saham dan nggak banyak juga transaksi short sell di BEI karena pinjam meminjam saham itu masih belum umum di BEI," ujar Laksono di Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Dia memastikan bursa juga masih dalam pembicaraan terkait dengan besaran nilai transaksi short selling dan aturan terkait dengan auto rejection. Nantinya akan ada suistainable level indeks pada awal tahun ini. Meski demikian, aturan ini masih digodok bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyatakan alasannya BEI tetap menerbitkan daftar saham yang memenuhi syarat short selling . Sebelumnya, transaksi short selling memang dihentikan sejak 2 Maret 2020 untuk meredam pelemahan pasar saham.
Short selling sendiri merupakan bentuk transaksi yang digunakan investor dengan meminjam dana untuk melakukan penjualan saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi dengan harapan bisa membeli pada saat harga sahamnya turun. Menurut dia short selling selama sesuai peraturan akan diperbolehkan.
"Belum ada yang punya izin short selling atau memberikan layanan short selling sampai saat ini. Perlahan-lahan, memasuki era normal transaksi saham dan nggak banyak juga transaksi short sell di BEI karena pinjam meminjam saham itu masih belum umum di BEI," ujar Laksono di Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Dia memastikan bursa juga masih dalam pembicaraan terkait dengan besaran nilai transaksi short selling dan aturan terkait dengan auto rejection. Nantinya akan ada suistainable level indeks pada awal tahun ini. Meski demikian, aturan ini masih digodok bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(nng)
tulis komentar anda