Wapres Ungkap Fenomena Subsidi LPG: Dinikmati yang Kaya, dan Jutaan Orang Miskin Masak Pakai Kayu Bakar
Senin, 01 Februari 2021 - 13:10 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan pemerintah pada tahun ini telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp54 triliun untuk subsidi LPG . Selain itu juga menyediakan LPG sampai 7,5 juta metrik ton untuk masyarakat.
Namun dia menyebut bahwa masih ada kelompok masyarakat yang masak menggunakan kayu bakar. “Masih terdapat lebih dari 12,51 juta rumah tangga miskin dan rentan di Indonesia yang memasak menggunakan kayu bakar,” katanya dalam acara Dies Natalis ke-5 Universitas Pertamina, Senin (1/2/2021). ( Baca juga:DPR Mau KASN Dibubarkan, Wapres Bilang Perlu Dilakukan Penguatan )
Ironisnya, di saat yang sama subsidi yang diberikan pemerintah belum sepenuhnya menyentuh seluruh masyarakat miskin dan rentan. Pasalnya subsidi masih banyak dinikmati oleh masyarakat dengan tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
“Ketimpangan juga terjadi untuk subsidi LPG yang hanya dinikmati oleh 35% kelompok masyarakat miskin dan rentan dan sisanya dinikmati kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Tentu ini ironis, karena alokasi subsidi elpiji jumlahnya sangat besar dan cenderung meningkat,” ujarnya.
Dia mengatakan kebijakan subsidi energi di Indonesia harus diperbaiki jika ingin tercipta keadilan akses energi untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Pihak Wapres sudah menugaskan pihak terkait untuk melalukan perbaikan. ( Baca juga:Pionir Surat Utang Syariah Diangkat Jadi Sekjen Erick Thohir )
“Dalam mendorong perbaikan kebijakan subsidi energi saya telah menugaskan kementerian/lembaga terkait untuk terus mengkaji kebijakan subsidi energi yang lebih berpihak pada kelompok masyarakat miskin. Tetapi pada saat yang sama juga mampu mendorong penghematan anggaran pemerintah serta memperkuat ketahanan energi nasional,” pungkasnya.
Namun dia menyebut bahwa masih ada kelompok masyarakat yang masak menggunakan kayu bakar. “Masih terdapat lebih dari 12,51 juta rumah tangga miskin dan rentan di Indonesia yang memasak menggunakan kayu bakar,” katanya dalam acara Dies Natalis ke-5 Universitas Pertamina, Senin (1/2/2021). ( Baca juga:DPR Mau KASN Dibubarkan, Wapres Bilang Perlu Dilakukan Penguatan )
Ironisnya, di saat yang sama subsidi yang diberikan pemerintah belum sepenuhnya menyentuh seluruh masyarakat miskin dan rentan. Pasalnya subsidi masih banyak dinikmati oleh masyarakat dengan tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
“Ketimpangan juga terjadi untuk subsidi LPG yang hanya dinikmati oleh 35% kelompok masyarakat miskin dan rentan dan sisanya dinikmati kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Tentu ini ironis, karena alokasi subsidi elpiji jumlahnya sangat besar dan cenderung meningkat,” ujarnya.
Dia mengatakan kebijakan subsidi energi di Indonesia harus diperbaiki jika ingin tercipta keadilan akses energi untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Pihak Wapres sudah menugaskan pihak terkait untuk melalukan perbaikan. ( Baca juga:Pionir Surat Utang Syariah Diangkat Jadi Sekjen Erick Thohir )
“Dalam mendorong perbaikan kebijakan subsidi energi saya telah menugaskan kementerian/lembaga terkait untuk terus mengkaji kebijakan subsidi energi yang lebih berpihak pada kelompok masyarakat miskin. Tetapi pada saat yang sama juga mampu mendorong penghematan anggaran pemerintah serta memperkuat ketahanan energi nasional,” pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda