Sawit Penolong Neraca Perdagangan Indonesia, Tanpanya Bisa Defisit di 2020

Kamis, 04 Februari 2021 - 22:16 WIB
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono mengungkapkan, bahwa sawit sangat begitu berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia. Foto/Dok
JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) , Joko Supriyono mengungkapkan, bahwa sawit sangat begitu berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia. Pasalnya jika tidak ada sawit, maka neraca perdagangan pada 2020 bisa defisit.

Diketahui, selama tahun 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD21,27. Sementara ekspor produk kelapa sawit menyumbang sebesar USD 22,97 miliar.

"Artinya kalo sawitnya gak ada, Indonesia bisa defisit. Kan kira-kira gitu," kata Joko dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).






Ia menuturkan, bahwa ekspor sawit pada 2020 sebesar 34 juta ton, atau turun dibanding periode sama pada tahun 2019 sebesar 37,39 juta ton. Penurunan terbesar terjadi ke China minus 1,96 juta ton, Eropa minus 712,7 ribu ton.

Disusul Bangladesh minus 323,9 ribu ton), Timur Tengah minus 280,7 ribu ton, dan ke Afrika minus 249,2 ribu ton. Sedangkan negara yang mengalami peningkatan hanya ada dua yaitu ke Pakistan naik 275,7 ribu ton dan ke India naik 111,7 ribu ton.




"Ekspor secara keseluruhan turun hal ini dapat dimaklumi karena negara tujuan ekspor mengalami lockdown. Meskipun terjadi penurunan volume ekspor, secara nilai, ekspor tahun 2020 yang mencapai USD 22,97 miliar lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar USD20,22 miliar,” ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More