Saat yang Lain Kewalahan, Industri Sawit Bertahan di Tengah Pandemi

Kamis, 04 Februari 2021 - 17:29 WIB
loading...
Saat yang Lain Kewalahan,...
Industri sawit tetap bertahan dan tak terlalu terdampak pandemi Covid-19 seperti industri lainnya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 tidak begitu berdampak pada industri sawit . Di saat industri lain merumahkan karyawan hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), hal tersebut tidak terjadi di industri ini.



"Di tengah banyak sektor yang mengalami kesulitan, banyak sektor yang mengurangi karyawan atau melakukan PHK ke karyawannya, saya monitor di industri sawit tidak terjadi pengurangan karyawan, tidak terjadi merumahkan karyawan, dan tidak terjadi penghentian operasi," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).

Joko menjelaskan, produksi industri sawit selama pandemi juga tidak begitu buruk. Produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan palm kernel oil (PKO) pada Januari-Juni 2020 sebesar 3.917 ton, kemudian meningkat menjadi 4.680 ton untuk rata-rata Juli-Desember 2020.

"Produksi sawit sebenarnya tidak jelek-jelek amat, saat pertengahan tahun kita masih -10%, ekspor juga tengah tahun minus, tapi di akhir tahun bisa kita recovery sehingga tinggal -1,1%," terangnya.

Selain itu, Joko memaparkan, selama 2020 terjadi penurunan konsumsi untuk pangan sebesar 9% dari 801.000 ton pada Januari menjadi 638.000 ton pada Juni 2020. Namun, adanya pelonggaran kebijakan pembatasan skala besar (PSBB) menaikkan kembali ke 723.000 ton pada Desember 2020.



Konsumsi untuk oleokimia selama 2020 justru naik 60% dibanding 2019. Hal itu dikarenakan meningkatnya konsumsi sabun hingga bahan pembersih selama pandemi Covid-19, dari 89.000 ton pada Januari menjadi 197.000 ton pada Desember 2020.

Konsumsi untuk biodiesel juga naik dibanding 2019 karena perubahan kebijakan dari B20 menjadi B30. Secara total 2020 konsumsi produk minyak sawit dalam negeri sebesar 17,35 juta ton, naik 3,6% dari tahun 2019 yang sebesar 16,75 juta ton.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)