Pemerintah Waspadai Varian Baru Covid-19 dari 3 Negara
Rabu, 17 Februari 2021 - 17:03 WIB
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan ada tiga varian baru virus corona atau Covid-19 yang menjadi perhatian utama dari para peneliti Whole Genome Sequencing (WGS) di Indonesia. "Ketiga varian baru virus corona ini berasal dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil," ujar dia dalam acara IDX Channel, Rabu (17/2/2021).
Dia juga menjelaskan data sementara di Indonesia belum menunjukkan adanya varian baru tersebut, namun masih diperlukan informasi yang lebih mendalam.
( )
Kemudian lanjut dia, pihaknya telah melakukan surveilans genom. Hal itu untuk mengetahui dan mempelajari varian baru ini, apakah lebih menular sehingga dapat semakin memperburuk kondisi pandemi di Indonesia. Untuk kelancaran surveilans diperlukan koordinasi di tingkat nasional dan global.
"Setelah kita perhatikan dampaknya cukup serius di 3 negara tersebut. Mengingat luasnya jaringan transpor global dan rentannya negara-negara yang relatif terbuka seperti Indonesia," ungkap dia.
Maka itu, kata Bambang, pelacakan perlu diperkuat secara intensif untuk mengidentifikasi tipe mutasi virus yang beredar di Indonesia. Meskipun belum ditemukan, namun mutasi virus corona dari Inggris sudah dilaporkan di beberapa negara Asia dan Australia. "Jadi membutuhkan pengawasan yang lebih terintegrasi dan kuat," tandas dia.
Dia juga menjelaskan data sementara di Indonesia belum menunjukkan adanya varian baru tersebut, namun masih diperlukan informasi yang lebih mendalam.
( )
Kemudian lanjut dia, pihaknya telah melakukan surveilans genom. Hal itu untuk mengetahui dan mempelajari varian baru ini, apakah lebih menular sehingga dapat semakin memperburuk kondisi pandemi di Indonesia. Untuk kelancaran surveilans diperlukan koordinasi di tingkat nasional dan global.
"Setelah kita perhatikan dampaknya cukup serius di 3 negara tersebut. Mengingat luasnya jaringan transpor global dan rentannya negara-negara yang relatif terbuka seperti Indonesia," ungkap dia.
Maka itu, kata Bambang, pelacakan perlu diperkuat secara intensif untuk mengidentifikasi tipe mutasi virus yang beredar di Indonesia. Meskipun belum ditemukan, namun mutasi virus corona dari Inggris sudah dilaporkan di beberapa negara Asia dan Australia. "Jadi membutuhkan pengawasan yang lebih terintegrasi dan kuat," tandas dia.
(ind)
tulis komentar anda