RI Ajak Jepang Bangun Teknologi Budidaya Ikan
Kamis, 18 Februari 2021 - 23:30 WIB
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP ) mengajak pemerintah Jepang bekerjasama di bidang teknologi perikanan. Di antaranya dalam hal budidaya tuna, sidat, dan abalone yang saat ini sedang dikembangkan oleh KKP dan juga sejumlah pembudidaya di Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kerja sama ini akan memberi keuntungan bagi kedua negara. Produksi perikanan Indonesia akan meningkat sementara Jepang membutuhkan ikan dari Indonesia untuk mendukung industri perikanan dan bisnis kuliner di sana. Berdasarkan catatan KKP, Jepang merupakan salah satu pasar terbesar produk perikanan Indonesia, khususnya untuk komoditas tuna dan sidat.
"Jepang - Indonesia punya kesamaan sebagai negara bahari. Indonesia memiliki potensi perikanan yang besar, sedangkan Jepang punya keunggulan dari sisi teknologi yang bisa kita kerjasamakan," ujar Menteri Trenggono saat bertemu Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis (18/02/2021).
Kerja sama teknologi untuk penguatan budidaya tuna, sidat maupun abalone ini juga dalam rangka menjaga komoditas tersebut dari kepunahan. Sebab populasi di alam menjadi terjaga, sedangkan aktivitas usaha berbasis tiga komoditas itu dapat berjalan berkesinambungan.
Langkah tersebut tentunya sejalan dengan prinsip ekonomi biru yang selama ini digaungkan oleh berbagai negara di dunia. Dengan prinsip ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan tidak menghambat melainkan mendukung keberlanjutan ekosistem dan sumber daya kelautan dan perikanan.
Dia juga berharap Pemerintah Jepang membebaskan bea masuk sejumlah komoditas perikanan dari Indonesia yang masih dikenai tarif dalam kerangka perundingan General Review Indonesa IJEPA. Hal lain yang dapat dikerjasamakan tambah Menteri Trenggnono, yakni pembangunan infrastruktur pelabuhan perikanan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia. Lalu kerja sama penguatan pengawasan sumber daya perikanan dari praktik illegal fishing.
"Kami sampaikan terima kasih atas pembangunan SKPT di Natuna dan lima wilayah lain di Indonesia. Kami berharap kerja sama dua negara di bidang perikanan semakin erat dan saling menguatkan," tutur dia.
Sementara itu Duta Besar Kanasugi Kenji menyambut baik usulan kerja sama di berbagai bidang yang ditawarkan oleh KKP. Dia akan menyampaikan usulan-usulan tersebut ke Pemerintah Jepang sehingga dapat segera ditindaklanjuti. "Semuanya sudah saya catat, saya akan tindaklanjuti dengan menyampaikan ke pemerintah supaya kerja sama dua negara bisa ditingkatkan. Termasuk kerja sama yang sudah dijalankan," jelasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kerja sama ini akan memberi keuntungan bagi kedua negara. Produksi perikanan Indonesia akan meningkat sementara Jepang membutuhkan ikan dari Indonesia untuk mendukung industri perikanan dan bisnis kuliner di sana. Berdasarkan catatan KKP, Jepang merupakan salah satu pasar terbesar produk perikanan Indonesia, khususnya untuk komoditas tuna dan sidat.
"Jepang - Indonesia punya kesamaan sebagai negara bahari. Indonesia memiliki potensi perikanan yang besar, sedangkan Jepang punya keunggulan dari sisi teknologi yang bisa kita kerjasamakan," ujar Menteri Trenggono saat bertemu Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis (18/02/2021).
Kerja sama teknologi untuk penguatan budidaya tuna, sidat maupun abalone ini juga dalam rangka menjaga komoditas tersebut dari kepunahan. Sebab populasi di alam menjadi terjaga, sedangkan aktivitas usaha berbasis tiga komoditas itu dapat berjalan berkesinambungan.
Langkah tersebut tentunya sejalan dengan prinsip ekonomi biru yang selama ini digaungkan oleh berbagai negara di dunia. Dengan prinsip ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan perikanan tidak menghambat melainkan mendukung keberlanjutan ekosistem dan sumber daya kelautan dan perikanan.
Dia juga berharap Pemerintah Jepang membebaskan bea masuk sejumlah komoditas perikanan dari Indonesia yang masih dikenai tarif dalam kerangka perundingan General Review Indonesa IJEPA. Hal lain yang dapat dikerjasamakan tambah Menteri Trenggnono, yakni pembangunan infrastruktur pelabuhan perikanan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia. Lalu kerja sama penguatan pengawasan sumber daya perikanan dari praktik illegal fishing.
"Kami sampaikan terima kasih atas pembangunan SKPT di Natuna dan lima wilayah lain di Indonesia. Kami berharap kerja sama dua negara di bidang perikanan semakin erat dan saling menguatkan," tutur dia.
Sementara itu Duta Besar Kanasugi Kenji menyambut baik usulan kerja sama di berbagai bidang yang ditawarkan oleh KKP. Dia akan menyampaikan usulan-usulan tersebut ke Pemerintah Jepang sehingga dapat segera ditindaklanjuti. "Semuanya sudah saya catat, saya akan tindaklanjuti dengan menyampaikan ke pemerintah supaya kerja sama dua negara bisa ditingkatkan. Termasuk kerja sama yang sudah dijalankan," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda