Pemanfaatan Panas Bumi Dalam Negeri, Jauh Panggang dari Api

Senin, 01 Maret 2021 - 13:42 WIB
Pemanfaatan panas bumi di dalam negeri diakui masih jauh dari target yang ditetapkan dalam RUEN. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Target penggunaan panas bumi untuk tenaga listrik dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) masih jauh dari target. Target dalam RUEN untuk penggunaan panas bumi adalah sebesar 3.109 MW di tahun 2020, sementara realisasinya baru mencapai 2.131 MW.

Padahal, kata Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha, dalam RUEN untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, pengembangan panas bumi harus mencapai 7.239 MW.



"Jadi sudah ada gap hampir 1000 MW di tahun 2020 ini dibandingkan target RUEN. Kalau di tahun 2025 kita minta sekitar 7.239 MW berarti dengan realisasi sekarang tentu tidak mudah," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (1/3/2021).



Menurut dia, perlu ada upaya-upaya yang harus dilakukan agar semua komponen energi baru terbarukan termasuk di dalamnya panas bumi bisa terealisasi. Dalam hal ini, pembentukan holding panas bumi oleh Kementerian BUMN menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi target dalam RUEN.

"Jadi apa yang disampaikan pemerintah masih dalam bentuk proposal mengenai pembentukan holding 3 perusahaan BUMN ini sah saja. Menurut saya bagaimana ini bisa menjawab tantangan dari pengembangan geothermal di Indonesia," ungkapnya.



Dia menuturkan, target yang ditetapkan dalam RUEN memang tergolong tinggi. Untuk itu perlu adanya revisi mengenai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan RUEN sehingga menghasilkan kebijakan yang mendorong tumbuhnya kapasitas terpasang dari panas bumi.

"Tidak lama lagi kita akan meminta industri panas bumi bisa bertemu DEN untuk berbicara dalam hal bagaimana mengejar ketertinggalan ini," tandasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More