Awas! Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Bikin IHSG Rawan Kena Tekel

Selasa, 09 Maret 2021 - 10:40 WIB
Foto/ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan pagi hari ini (9/3/2021). IHSG tertekan 0,11% dan berada di level 6.241.

Praktisi pasar modal Reza Priyambada menuturkan, IHSG masih rawan profit taking. Menurutnya, walaupun Pemerintah AS sedang menyiapkan stimulus besar-besaran untuk memulihkan perekonomian negaranya, tetapi pelaku pasar masih mengalami kekhawatiran terkait efektivitas dari penanganan Covid-19. ( Baca juga: Lunglai, IHSG Dibuka Melemah 7,18 poin ke Level 6.241 )

“Di sisi lain kita juga mendapatkan kabar bahwa Covid-19 ini ternyata mengalami mutasi. Nah ini akhirnya menimbulkan kekhawatiran bila vaksin yang ada saat ini tak bisa digunakan untuk mutasi Covid-19 berikutnya,” kata Reza hari ini (9/3/2021) dalam Market Opening IDX Channel.



Menurut Reza, mutasi vaksin Covid-19 menjadi kekhawatiran baru para pelaku pasar, walaupun mungkin ada sejumlah produsen yang mengklaim bahwa vaksin ini aman dan bisa digunakan untuk covid yang mengalami mutasi. Tetap saja, di sisi lain pelaku pasar juga masih khawatir. ( Baca juga: Larang Knalpot Bising, Polresta Bogor Sidak Bengkel dan Rumah Modifikasi Motor )

Reza juga menjelaskan, kenaikan imbal hasil US Treasury pun menekan pasar global. Menurut dia, naiknya yield obligasi memberikan gambaran bahwa tingkat risiko pelaku pasar juga mengalami kenaikan.

“Karena risiko pelaku pasar itu mengalami kenaikan, maka direflesikan dengan kenaikan yield tersebut. Nah efeknya, maka kondisi dari pasar saham global itu agak sedikit tertahan walaupun memang ada sejumlah saham yang mengalami kenaikan, tapi di sisi lain tingkat risiko dari pelaku pasar itu masih ada,” jelas Reza.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More