Didampingi Gibran, Menaker Ida Buka Program Pelatihan Kerja di Solo
Rabu, 10 Maret 2021 - 18:10 WIB
SURAKARTA - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mendampingi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah hari ini secara resmi membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan I di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Ida kembali menegaskan bahwa BLK harus menjadi titik kumpul antara kebutuhan industri dan dunia usaha. BLK juga harus menjadi rumah yang nyaman bagi kepentingan dunia industri dan dunia usaha.
Menurut Ida, sinergi antara BLK dan dunia usaha sangat penting karena satu dan yang lain memiliki kepentingan yang saling mendukung. "Kita butuh dunia industri agar para alumni, peserta pelatihan ini bisa ditempatkan di dunia industri atau dunia usaha. Dunia usaha, dunia industri butuh kita untuk kompetensinya," ujarnya, Rabu (10/3/2021).
Menaker tidak menginginkan BLK dengan berbagai penyelenggaraan pelatihannya hanya melahirkan pengangguran baru. Hal itu berkaca pada banyaknya pengangguran yang didominasi lulusan perguruan tinggi.
"Saya tidak ingin BLK menyumbangkan pengangguran baru. Oleh karena itu betapa pentingnya mendekatkan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," tegasnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Ida meminta BLK agar menjalankan agenda 6R dengan baik. 6R yang dimaksud, yakni reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship. "Mau tidak mau kita harus berubah mengikuti kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri," ucapnya.
Pada kesempatan ini, selain membuka PBK I, Ida bersama Gibran juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemnaker dengan 15 lembaga dan perusahaan, serta meresmikan Lobby dan Talent Corner BLK surakarta.
Dalam sambutannya, Ida kembali menegaskan bahwa BLK harus menjadi titik kumpul antara kebutuhan industri dan dunia usaha. BLK juga harus menjadi rumah yang nyaman bagi kepentingan dunia industri dan dunia usaha.
Menurut Ida, sinergi antara BLK dan dunia usaha sangat penting karena satu dan yang lain memiliki kepentingan yang saling mendukung. "Kita butuh dunia industri agar para alumni, peserta pelatihan ini bisa ditempatkan di dunia industri atau dunia usaha. Dunia usaha, dunia industri butuh kita untuk kompetensinya," ujarnya, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga
Menaker tidak menginginkan BLK dengan berbagai penyelenggaraan pelatihannya hanya melahirkan pengangguran baru. Hal itu berkaca pada banyaknya pengangguran yang didominasi lulusan perguruan tinggi.
"Saya tidak ingin BLK menyumbangkan pengangguran baru. Oleh karena itu betapa pentingnya mendekatkan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," tegasnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Ida meminta BLK agar menjalankan agenda 6R dengan baik. 6R yang dimaksud, yakni reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship. "Mau tidak mau kita harus berubah mengikuti kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri," ucapnya.
Pada kesempatan ini, selain membuka PBK I, Ida bersama Gibran juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemnaker dengan 15 lembaga dan perusahaan, serta meresmikan Lobby dan Talent Corner BLK surakarta.
tulis komentar anda