Neraca Dagang Februari 2021 Surplus Tipis, Kepala BPS: Ini Menggembirakan
Senin, 15 Maret 2021 - 13:27 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia Februari 2021 mengalami surplus USD2 miliar. Hal ini ketika nilai ekspor yakni USD15,27 miliar masih lebih besar dibandingkan impor yang sebesar USD13,26 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan neraca dagang yang surplus sangat menggembirakan. Dikarenakan volume sektor ekspor yang tumbuh. "Kenaikannya ini menggembiarkan karena sektor perdagangan kita ini terjadi pada perkebunan dan pertanian hingga dua digit," ujar Suhariyanto dalam video virtual, Senin (15/3/2021).
Kata dia, ekspor bulan Februari didominasi oleh industri pengolahan yang tumbuh 1,38% (mtm) didorong besi baja, kendaraan motor, logam dasar mulia dan kimia dasar organik dari hasil pertanian. "Secara tahunan, industri pengolahan juga tumbuh 9% (yoy) didorong oleh besi baja dan kimia dasar organik serta peralatan listrik," beberny.
Dia berharap peningkatan barang baku dan modal ini menunjukkan geliat industri dan investasi mulai bergerak bagus. "Karena sektor industri sudah level ekspansif dan performa ini menggembirakan," tandasnya.
Sebagai informasi nilai ekspor Indonesia Februari 2021 mencapai USD15,27 miliar atau turun 0,19% dibanding ekspor Januari 2021. Sementara dibanding Februari 2020, naik 8,56%. Sedangkan nilai impor Indonesia Februari 2021 mencapai USD13,26 miliar, turun 0,49% dibandingkan Januari 2021 atau naik 14,86% dari Februari 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan neraca dagang yang surplus sangat menggembirakan. Dikarenakan volume sektor ekspor yang tumbuh. "Kenaikannya ini menggembiarkan karena sektor perdagangan kita ini terjadi pada perkebunan dan pertanian hingga dua digit," ujar Suhariyanto dalam video virtual, Senin (15/3/2021).
Kata dia, ekspor bulan Februari didominasi oleh industri pengolahan yang tumbuh 1,38% (mtm) didorong besi baja, kendaraan motor, logam dasar mulia dan kimia dasar organik dari hasil pertanian. "Secara tahunan, industri pengolahan juga tumbuh 9% (yoy) didorong oleh besi baja dan kimia dasar organik serta peralatan listrik," beberny.
Dia berharap peningkatan barang baku dan modal ini menunjukkan geliat industri dan investasi mulai bergerak bagus. "Karena sektor industri sudah level ekspansif dan performa ini menggembirakan," tandasnya.
Sebagai informasi nilai ekspor Indonesia Februari 2021 mencapai USD15,27 miliar atau turun 0,19% dibanding ekspor Januari 2021. Sementara dibanding Februari 2020, naik 8,56%. Sedangkan nilai impor Indonesia Februari 2021 mencapai USD13,26 miliar, turun 0,49% dibandingkan Januari 2021 atau naik 14,86% dari Februari 2020.
(akr)
tulis komentar anda