IHSG Sulit Tembus Level 6.400, Ini Penyebabnya
Selasa, 16 Maret 2021 - 17:16 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,23% atau turun 14,56 di level 6.309,70 pada penutupan perdagangan, Selasa (16/3). Adapun sektor penekan indeks berasal dari pertambangan (-1,61%), agrikultur (-1,44%), dan keuangan (-0,39%).
Senior Analyst Creative Trading System Joseph Gabetua Simanjuntak mengatakan, pergerakan IHSG saat ini sedang melalui fase konsolidasi sehingga belum mampu menembus resistance 6.400. Dia menilai transaksi investor asing menjadi faktor pelemahan IHSG hari ini.
"Kenapa IHSG bisa terkonsolidasi cukup lama, kelihatannya susah menembus resistennya, itu memang karena belum adanya inflow asing yang masuk," ujarnya pada closing market IDX Channel, Selasa (16/3/2021).
Dia melanjutkan, yang menggerakkan saham-saham bluechip adalah investor asing. Jika investor asing masih belum masuk maka akan terlihat sangat sulit IHSG bisa bergerak naik.
Adapun pada perdagangan hari ini investor asing mencatat net sell sebesar Rp 257,22 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). "Jadi asing lebih banyak keluar," ungkapnya.
Menurut dia, saat ini IHSG masih terkonsolidasi wajar dan tidak ada kekhawatiran sama sekali. IHSG sudah naik cukup panjang dari Maret 2020 hingga sekarang masih dalam rally cukup panjang.
"Jadi menurut saya untuk menikmati segenap profit taking sebentar itu langkah yang bijak buat mereka. Untuk bisa mendapatkan harga yang lebih murah lagi ke depannya," tandasnya.
Senior Analyst Creative Trading System Joseph Gabetua Simanjuntak mengatakan, pergerakan IHSG saat ini sedang melalui fase konsolidasi sehingga belum mampu menembus resistance 6.400. Dia menilai transaksi investor asing menjadi faktor pelemahan IHSG hari ini.
"Kenapa IHSG bisa terkonsolidasi cukup lama, kelihatannya susah menembus resistennya, itu memang karena belum adanya inflow asing yang masuk," ujarnya pada closing market IDX Channel, Selasa (16/3/2021).
Dia melanjutkan, yang menggerakkan saham-saham bluechip adalah investor asing. Jika investor asing masih belum masuk maka akan terlihat sangat sulit IHSG bisa bergerak naik.
Adapun pada perdagangan hari ini investor asing mencatat net sell sebesar Rp 257,22 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). "Jadi asing lebih banyak keluar," ungkapnya.
Menurut dia, saat ini IHSG masih terkonsolidasi wajar dan tidak ada kekhawatiran sama sekali. IHSG sudah naik cukup panjang dari Maret 2020 hingga sekarang masih dalam rally cukup panjang.
"Jadi menurut saya untuk menikmati segenap profit taking sebentar itu langkah yang bijak buat mereka. Untuk bisa mendapatkan harga yang lebih murah lagi ke depannya," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda