Otak-Atik Direksi BUMN, Pengamat: Muncul Dugaan Ada Kepentingan

Selasa, 16 Maret 2021 - 18:28 WIB
Pengamat ekonomi dari INDEF, Nailul Huda menilai gonta ganti Direksi dan Komisaris di perusahaan BUMN bagaikan mencari komponen yang pas dan sudah menjadi tradisi. Foto/Dok
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari INDEF, Nailul Huda menilai gonta ganti Direksi dan Komisaris di perusahaan BUMN bagaikan mencari komponen yang pas. Khususnya untuk mengakomodir kepentingan politik.

"Sudah jadi tradisi Menteri BUMN ( Erick Thohir ) mengganti direksi dari era menteri sebelumnya," ujar Huda saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa (16/3/2021).





Dirinya menilai tepat apa yang dikatakan Tanri Abeng bila gonta ganti direksi dalam waktu yang singkat akan dilihat buruk di mata investor. "Investor tidak melihat konsistensi dalam pemilihan direksi. Pasti muncul dugaan kepentingan politik di balik proses gonta ganti direksi tersebut," katanya.



Lebih lanjut khalayak akan menghubungkan adanya relawan dan partisan parpol yang masuk ke dalam direksi dan komisaris BUMN akhir-akhir ini. Terlebih lagi tidak ada kompetensi dari direksi dan komisaris yang ditunjuk sehingga membuat masyarakat skeptis.

Sebelumnya Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng menilai, dalam waktu yang cukup singkat sudah terjadi pergantian direksi dan komisaris di sejumlah BUMN. Langkah itu dinilai olehnya terlalu tergesah-gesah. Bahkan, memberikan kesan buruk bagi kinerja perseroan.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More