Pemerintah Rencanakan Pemberian Modal Kerja untuk Hotel
Kamis, 18 Maret 2021 - 18:57 WIB
JAKARTA - Pemerintah berencana memberikan modal kerja untuk mendukung pembiayaan minimum pemeliharaan hotel agar siap dan layak beroperasi. Pemberian modal kerja itu bagian dari insentif untuk sektor pariwisata .
“Pemerintah melihat bahwa sektor pariwisata memiliki outlook yang bagus tetapi cashflownya tidak ada. Maka dari itu, pemberian modal kerja dan alternatif sisi supply dan demand sedang direncanakan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomia Airlangga Hartato dalam video virtual, Kamis (18/3/2021). ( Baca juga:RI Jadi Tujuan Investasi Favorit, Menko Airlangga: Pemerintah Terus Dorong Kemudahan Berinvestasi )
Airlangga menambahkan, dari sisi demand, terdapat juga alternatif voucher paket wisata untuk tenaga kesehatan sebagai bentuk penghargaan kepada mereka. Lalu voucher paket wisata + vaksin gotong royong bagi perusahaan. Perusahaan tersebut juga berhak mendapat diskon atau voucher paket wisata untuk karyawannya, atau diskon paket conference/rapat di hotel.
Meneurut Airlangga, perkembangan kasus aktif selama PPKM mikro pada pekan 8-14 Maret 2021 mengalami tren penurunan dibanding pekan sebelumnya. Airlangga juga menegaskan bahwa berbagai indikator ekonomi menunjukkan tren perbaikan.
Begitu pula dengan membaiknya berbagai indikator pariwisata yang sejalan dengan kebijakan seperti, seperti penerapan protokol kesehatan yang mengacu pada Cleanliness, Healthiness, Safety, Environment Sustainability (CHSE) di destinasi wisata, program hibah dan bantuan insentif pemerintah, serta kampanye #InDOnesiaCARE sebagai strategi komunikasi untuk membangun kepercayaan publik.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang merupakan bagian dari konsolidasi yang sedang dibutuhkan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata,” pungkas Menko Airlangga. ( Baca juga:Penasaran, Siapa Felly Angelista yang Namanya Tertera di Video Syur Hotel Bogor )
Kebijakan strategis APBN 2021 mendukung akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju. Pada sektor pariwisata, terdapat Rp14,2 triliun untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dengan fokus lima kawasan super-prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang) serta pengembangan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Pemerintah melihat bahwa sektor pariwisata memiliki outlook yang bagus tetapi cashflownya tidak ada. Maka dari itu, pemberian modal kerja dan alternatif sisi supply dan demand sedang direncanakan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomia Airlangga Hartato dalam video virtual, Kamis (18/3/2021). ( Baca juga:RI Jadi Tujuan Investasi Favorit, Menko Airlangga: Pemerintah Terus Dorong Kemudahan Berinvestasi )
Airlangga menambahkan, dari sisi demand, terdapat juga alternatif voucher paket wisata untuk tenaga kesehatan sebagai bentuk penghargaan kepada mereka. Lalu voucher paket wisata + vaksin gotong royong bagi perusahaan. Perusahaan tersebut juga berhak mendapat diskon atau voucher paket wisata untuk karyawannya, atau diskon paket conference/rapat di hotel.
Meneurut Airlangga, perkembangan kasus aktif selama PPKM mikro pada pekan 8-14 Maret 2021 mengalami tren penurunan dibanding pekan sebelumnya. Airlangga juga menegaskan bahwa berbagai indikator ekonomi menunjukkan tren perbaikan.
Begitu pula dengan membaiknya berbagai indikator pariwisata yang sejalan dengan kebijakan seperti, seperti penerapan protokol kesehatan yang mengacu pada Cleanliness, Healthiness, Safety, Environment Sustainability (CHSE) di destinasi wisata, program hibah dan bantuan insentif pemerintah, serta kampanye #InDOnesiaCARE sebagai strategi komunikasi untuk membangun kepercayaan publik.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang merupakan bagian dari konsolidasi yang sedang dibutuhkan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata,” pungkas Menko Airlangga. ( Baca juga:Penasaran, Siapa Felly Angelista yang Namanya Tertera di Video Syur Hotel Bogor )
Kebijakan strategis APBN 2021 mendukung akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju. Pada sektor pariwisata, terdapat Rp14,2 triliun untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dengan fokus lima kawasan super-prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang) serta pengembangan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
(uka)
tulis komentar anda