Cari Cadangan Migas di Kilang Tangguh Papua, BP Tambah Investasi Rp57,6 T
Senin, 22 Maret 2021 - 13:05 WIB
JAKARTA - British Petroleum (BP) Indonesia berencana meningkatkan investasinya di Indonesia untuk mencari cadangan migas pada Kilang Tangguh di Papua. Rencananya, nilai investasi yang digelontorkan sekitar USD4 miliar atau sekitar Rp57,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.400 per USD)..
Kepala SKK Migas , Dwi Soetjipto menyebut, manajemen BP telah menyampaikan rencana tersebut kepada pemerintah. Khususnya, untuk meningkatkan investasi di dalam negeri dengan melakukan pengembangan di Lapangan Ubadari dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).
"Kami menyambut gembira karena berarti usaha-usaha yang dilakukan SKK Migas dan pemerintah untuk meningkatkan investasi, membuahkan hasil,” ujar Dwi Soetjipto dalam keterangan pers, Senin (20/3/2021).
Investasi untuk pengembangan Lapangan Ubadari dimaksudkan untuk meningkatkan cadangan terbukti. Das yang nantinya dihasilkan akan digunakan untuk mendukung operasional kilang LNG Tangguh 1, 2 dan 3. Apabila terealisasi, dapat digunakan untuk melakukan perluasan pasar. Lapangan Ubadari ditemukan pada 1997 dan mulai dilakukan pemboran eksplorasi pada 2017.
BP juga berkeinginan untuk mengembangkan dan menerapkan CCUS di Tangguh, yaitu teknologi yang dapat menangkap CO2 yang telah dilepaskan ke atmosfer. CCUS merupakan teknologi yang akan mengurangi emisi CO2.
Bagi Indonesia, penerapan CCUS di lapangan Tangguh akan mendukung kesuksesan komitmen Indonesia dalam melaksanakan kesepakatan Paris Agreement pada tahun 2015, dimana, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen hingga 41 persen pada tahun 2030. Penerapan CCUS akan mengurangi emisi karbon sekitar 45 persen.
“Ini sangat menggembirakan karena selain memberi kontribusi besar pada kesuksesan komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan, juga akan meningkatkan produksi. Keuntungan lain, kegiatan ini juga akan menjaga Kilang LNG Tangguh tetap kompetitif, utamanya dalam menghadapi negara-negara pembeli yang sensitif terhadap isu lingkungan,” kata Dwi.
Untuk merealisasi rencana investasi tersebut, BP akan segera berdiskusi dengan SKK Migas terkait masalah keteknikan dan keekonomian proyek. Diharapkan, diskusi dapat segera melahirkan Plan of Development kedua pihak yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan Lapangan Ubadari.
Dwi berharap, langkah BP meningkatkan investasi ini akan segera diikuti oleh kontraktor lainnya. Dia menilai, April 2021 nanti harga minyak dunia membaik berkisar 60 dolar AS hingga 70 dolar AS per barel. Peningkatan harga ini lebih cepat dari yang diprediksikan para analis.
“Situasi harga minyak dunia yang pulih lebih cepat dan di bulan Maret 2021 bahkan telah melebihi rata-rata harga minyak dunia di tahun 2019 diharapkan dapat mendorong KKKS meningkatkan kegiatan eksplorasi di luar program yang telah disepakati pada work, program dan budget (W,PnB) 2021,” tutur dia.
Kepala SKK Migas , Dwi Soetjipto menyebut, manajemen BP telah menyampaikan rencana tersebut kepada pemerintah. Khususnya, untuk meningkatkan investasi di dalam negeri dengan melakukan pengembangan di Lapangan Ubadari dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).
"Kami menyambut gembira karena berarti usaha-usaha yang dilakukan SKK Migas dan pemerintah untuk meningkatkan investasi, membuahkan hasil,” ujar Dwi Soetjipto dalam keterangan pers, Senin (20/3/2021).
Investasi untuk pengembangan Lapangan Ubadari dimaksudkan untuk meningkatkan cadangan terbukti. Das yang nantinya dihasilkan akan digunakan untuk mendukung operasional kilang LNG Tangguh 1, 2 dan 3. Apabila terealisasi, dapat digunakan untuk melakukan perluasan pasar. Lapangan Ubadari ditemukan pada 1997 dan mulai dilakukan pemboran eksplorasi pada 2017.
BP juga berkeinginan untuk mengembangkan dan menerapkan CCUS di Tangguh, yaitu teknologi yang dapat menangkap CO2 yang telah dilepaskan ke atmosfer. CCUS merupakan teknologi yang akan mengurangi emisi CO2.
Bagi Indonesia, penerapan CCUS di lapangan Tangguh akan mendukung kesuksesan komitmen Indonesia dalam melaksanakan kesepakatan Paris Agreement pada tahun 2015, dimana, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen hingga 41 persen pada tahun 2030. Penerapan CCUS akan mengurangi emisi karbon sekitar 45 persen.
“Ini sangat menggembirakan karena selain memberi kontribusi besar pada kesuksesan komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan, juga akan meningkatkan produksi. Keuntungan lain, kegiatan ini juga akan menjaga Kilang LNG Tangguh tetap kompetitif, utamanya dalam menghadapi negara-negara pembeli yang sensitif terhadap isu lingkungan,” kata Dwi.
Untuk merealisasi rencana investasi tersebut, BP akan segera berdiskusi dengan SKK Migas terkait masalah keteknikan dan keekonomian proyek. Diharapkan, diskusi dapat segera melahirkan Plan of Development kedua pihak yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan Lapangan Ubadari.
Dwi berharap, langkah BP meningkatkan investasi ini akan segera diikuti oleh kontraktor lainnya. Dia menilai, April 2021 nanti harga minyak dunia membaik berkisar 60 dolar AS hingga 70 dolar AS per barel. Peningkatan harga ini lebih cepat dari yang diprediksikan para analis.
“Situasi harga minyak dunia yang pulih lebih cepat dan di bulan Maret 2021 bahkan telah melebihi rata-rata harga minyak dunia di tahun 2019 diharapkan dapat mendorong KKKS meningkatkan kegiatan eksplorasi di luar program yang telah disepakati pada work, program dan budget (W,PnB) 2021,” tutur dia.
(akr)
tulis komentar anda