Menko Luhut Puas Progres Pengembangan Food Estate Humbahas
Selasa, 23 Maret 2021 - 20:11 WIB
Luhut menambahkan pengembangan food estate tidak hanya pada aspek produksi dan hilirisasi, namun juga dikembangkan research center yang menghasilkan sendiri benih dengan varietas yang cocok dengan tanah lahan food estate. Dengan begitu, konsep pengembangan food estate ini benar-benar dilakukan secara mandiri yang merupakan karya anak bangsa untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, bahkan ke depan bisa memenuhi pangan negara-negara lain.
“Komoditas yang dikembangkan di lahan food estate ini, yaitu kentang, bawang merah, bawang putih dan jagung. Kami dengan Menteri Pertanian Syahrul dan Menteri PUPR Basuki sudah melihat lokasi research center. Kita siapkan dari dua tahun sekarang ini sudah bisa menghasilkan benih sendiri yang cocok untuk lahan food estate ini. Kami kerja keras mempercepat ini,” tegasnya.
Keberhasilan Tanam Perdana
Luhut menegaskan keberhasilan budi daya di lahan food estate Humbahas pada penanaman perdana ini sudah memberikan hasil yang memuaskan, yakni mencapai 70 persen. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat untuk kerja keras dan meminta semua jajaran, yakni bupati, gubernur, TNI, Polri dan semua pihak lainnya untuk bahu-membahu mempercepat pembangunan food estate.
“Saya minta karya yang sudah dibuat anak bangsa ini dihormati dan diteruskan. Terkait pupuk, karena kita lakukan pengembangan food estate ini secara terintegrasi, maka enceng gondok dari Danau Toba kita olah menjadi pupuk kompos yang kualitas sangat bagus. Ini dapat meningkatkan hasil hingga 20 persen. Jadi bisa dibayangkan kalau bangsa ini melakukan pekerjaan secara terintegrasi untuk kepentingan masyarakat. Jadi tidak ada yang tidak bisa diwujudkan,” tuturnya.
Mentan Syahrul memaparkan program Food Estate Hortikultura Humbahas direncanakan mencakup luasan hingga 30 ribu hektare, yang diproyeksikan tercapai hingga tahun 2023. Sebagai langkah awal, tahun 2020 dimulai kegiatan Super Prioritas Percontohan Klaster Terpadu 215 hektare dan dilanjutkan pada 2021 ini seluas 785 hektare sehingga total lahan menjadi 1.000 hektare.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar ini segera dikembangkan sampai 1.000 hektare. Insya Allah petani-petani yang ada di sini kelihatan happy,"papar Mentan Syahrul.
Selanjutnya, Mentan SYL mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja keras dengan menggandeng perguruan tinggi, swasta, dan mitra lainnya untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pengembangan food Estate Humbahas dari hulu sampai hilir.
Kementan menjamin keberhasilan produksi dengan peningkatan produktivitas, mendekatkan perbankan dan pasar dengan petani, sehingga petani tidak mengalami kesulitan permodalan dan pemasarannya. Bahkan ke depan melakukan hilirisasi dengan mendorong pembangunan industri olahan.
SYL menegaskan seluruh lahan yang digunakan berada dalam Area Penggunaan Lain (APL), dan tidak ada yang menyentuh kawasan hutan lindung. Komoditas hortikultura utama yang dikembangkan meliputi kentang, bawang merah, dan bawang putih dan direncanakan menambah komoditas jagung. ( Baca juga:AS Kian Nekat, Pesawat Mata-matanya Dekati China dalam Jarak 46,8 Km )
“Komoditas yang dikembangkan di lahan food estate ini, yaitu kentang, bawang merah, bawang putih dan jagung. Kami dengan Menteri Pertanian Syahrul dan Menteri PUPR Basuki sudah melihat lokasi research center. Kita siapkan dari dua tahun sekarang ini sudah bisa menghasilkan benih sendiri yang cocok untuk lahan food estate ini. Kami kerja keras mempercepat ini,” tegasnya.
Keberhasilan Tanam Perdana
Luhut menegaskan keberhasilan budi daya di lahan food estate Humbahas pada penanaman perdana ini sudah memberikan hasil yang memuaskan, yakni mencapai 70 persen. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat untuk kerja keras dan meminta semua jajaran, yakni bupati, gubernur, TNI, Polri dan semua pihak lainnya untuk bahu-membahu mempercepat pembangunan food estate.
“Saya minta karya yang sudah dibuat anak bangsa ini dihormati dan diteruskan. Terkait pupuk, karena kita lakukan pengembangan food estate ini secara terintegrasi, maka enceng gondok dari Danau Toba kita olah menjadi pupuk kompos yang kualitas sangat bagus. Ini dapat meningkatkan hasil hingga 20 persen. Jadi bisa dibayangkan kalau bangsa ini melakukan pekerjaan secara terintegrasi untuk kepentingan masyarakat. Jadi tidak ada yang tidak bisa diwujudkan,” tuturnya.
Mentan Syahrul memaparkan program Food Estate Hortikultura Humbahas direncanakan mencakup luasan hingga 30 ribu hektare, yang diproyeksikan tercapai hingga tahun 2023. Sebagai langkah awal, tahun 2020 dimulai kegiatan Super Prioritas Percontohan Klaster Terpadu 215 hektare dan dilanjutkan pada 2021 ini seluas 785 hektare sehingga total lahan menjadi 1.000 hektare.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar ini segera dikembangkan sampai 1.000 hektare. Insya Allah petani-petani yang ada di sini kelihatan happy,"papar Mentan Syahrul.
Selanjutnya, Mentan SYL mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja keras dengan menggandeng perguruan tinggi, swasta, dan mitra lainnya untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pengembangan food Estate Humbahas dari hulu sampai hilir.
Kementan menjamin keberhasilan produksi dengan peningkatan produktivitas, mendekatkan perbankan dan pasar dengan petani, sehingga petani tidak mengalami kesulitan permodalan dan pemasarannya. Bahkan ke depan melakukan hilirisasi dengan mendorong pembangunan industri olahan.
SYL menegaskan seluruh lahan yang digunakan berada dalam Area Penggunaan Lain (APL), dan tidak ada yang menyentuh kawasan hutan lindung. Komoditas hortikultura utama yang dikembangkan meliputi kentang, bawang merah, dan bawang putih dan direncanakan menambah komoditas jagung. ( Baca juga:AS Kian Nekat, Pesawat Mata-matanya Dekati China dalam Jarak 46,8 Km )
tulis komentar anda