Ekonom: Larangan Mudik Lebaran 'Nggak Ngefek' ke Perekonomian

Jum'at, 26 Maret 2021 - 19:48 WIB
Pemerintah memutuskan untuk kembali melarang mudik lebaran pada tahun ini. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
JAKARTA - Pemerintah resmi memberlakukan larangan mudik lebaran 2021 bagi masyarakat. Sebagai informasi, pemberlakuan aturan larangan mudik ini dimulai pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, pemberlakuan larangan mudik lebaran pada tahun ini tidak akan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian. Sebab, tahun lalu juga sudah diberlakukan larangan serupa.



“Kalau kita menghitung dampak itu kita harus melihat dari basis dasar hitungnya. Kalau menghitung ekonomi, ada yang disebut year on year (yoy). Yoy itu kondisi tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Nah, karena tahun lalu itu kita tidak mudik, tahun ini tidak mudik, berarti dampak ekonominya tidak besar,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Jumat (26/3/2021).



Menurut dia, kondisi akan berbeda seandainya tahun lalu tidak ada pandemi dan masih diperbolehkan mudik. Sementara, di tahun ini ada pandemi dan ada larangan mudik. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

“Tapi kalau tahun ini kan di tahun lalu kita tidak mudik, tahun lalu itu ada pandemi bahkan lebih buruk pandeminya mungkin. Tahun ini kita tidak mudik, tapi perekonomian kita sedang beranjak naik. Menurut saya dampak dari larangan mudik ini nggak besar,” kata Piter.



Lanjutnya, seharusnya masyarakat bersyukur karena pemerintah mendahulukan penanggulangan pandemi. Dengan adanya larangan mudik, diharapkan tidak ada lonjakan kasus dan second wave Covid-19.

“Kalau itu tidak ada second wave, tidak ada lonjakan kasus, apalagi sekarang pemerintah sedang terus menggalakkan vaksin. Ya kita bisa lebih berharap dan yakin bahwa pandemi bisa lebih cepat meredanya. Dan kalau pandemi itu lebih mereda, ekonomi kita lebih cepat pulih,” tuturnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More