10 Tahun Terakhir, Harga Pangan Tak Pernah Turun Saat Puasa
Senin, 05 April 2021 - 20:21 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengungkapkan bahwa harga komoditas pangan pasti akan naik saat bulan puasa. Ia mengatakan selama 10 tahun terakhir, harga kebutuhan pangan tidak pernah turun saat Ramadhan.
( Baca juga:Tahun 2025 Ekonomi Digital Indonesia Diramal Jadi Numero Uno di ASEAN )
"Belum pernah dalam kurun 10 tahun terakhir harga pangan itu gak naik saat bulan puasa. Itu gak pernah, pasti naik," katanya kepada MNC portal Indonesia, Senin (5/4/2021).
Kenaikan harga pangan selalu terus terjadi saat menjelang Lebaran. Sayangnya, pemerintah dipandang belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Adullah menilai, bahwa pemerintah belum memiliki data yang valid terkait hal ini. Baik itu dari segi ketersediaan pangan ataupun jumlah yang akan dikonsumsi.
"Naik harga pangan karena supply dan demandnya tidak seimbang," katanya.
( Baca juga:Mobil Kembar Baru Toyota Subaru Terjawab, GR86 dan BRZ )
Ia menambahkan, pemerintah sebaiknya memiliki data yang sinkron antara konsumsi dan jumlah produksi pangan. Jika pemerintah memiliki data tersebut, pasti bisa mengantisipasi naiknya harga pangan.
"Selama ini data tidak sinkron sehingga tidak bisa mengantisipasi kenaikan harga," tandasnya.
( Baca juga:Tahun 2025 Ekonomi Digital Indonesia Diramal Jadi Numero Uno di ASEAN )
"Belum pernah dalam kurun 10 tahun terakhir harga pangan itu gak naik saat bulan puasa. Itu gak pernah, pasti naik," katanya kepada MNC portal Indonesia, Senin (5/4/2021).
Kenaikan harga pangan selalu terus terjadi saat menjelang Lebaran. Sayangnya, pemerintah dipandang belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Adullah menilai, bahwa pemerintah belum memiliki data yang valid terkait hal ini. Baik itu dari segi ketersediaan pangan ataupun jumlah yang akan dikonsumsi.
"Naik harga pangan karena supply dan demandnya tidak seimbang," katanya.
( Baca juga:Mobil Kembar Baru Toyota Subaru Terjawab, GR86 dan BRZ )
Ia menambahkan, pemerintah sebaiknya memiliki data yang sinkron antara konsumsi dan jumlah produksi pangan. Jika pemerintah memiliki data tersebut, pasti bisa mengantisipasi naiknya harga pangan.
"Selama ini data tidak sinkron sehingga tidak bisa mengantisipasi kenaikan harga," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda