Transformasi dan Investasi, GRP Berkomitmen Jaga Lingkungan Tetap Hijau
Selasa, 06 April 2021 - 12:52 WIB
JAKARTA - Produsen baja terbesar nasional PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk semakin memperkuat transformasi memasuki triwulan kedua 2021. Seperti disampaikan Komisaris PT GRP, Kimin Tanoto, perubahan penting terus dilakukan dalam menghadapi tantangan yang lebih besar di masa mendatang.
“Kami terus komit untuk memperkuat transformasi. Perubahan ini penting, karena kami fokus menghadapi tantangan ke depan,” kata Kimin, dalam keterangannya kepada media di Jakarta.
Menurut Kimin, proses transisi menghasilkan perubahan–perubahan positif di perusahaan. Antara lain, ketika perusahaan mengedepankan reformasi managemen TAP (Transparan, Accountable dan Professional). “Manajemen TAP ini menjadi budaya korporasi di semua aspek bisnis kami,” kata Kimin.
Sementara itu Presiden Komisaris PT GRP Tony Taniwan mengatakan melalui transformasi, perusahaan dikelola lebih transparan. Dengan demikian, lebih mudah pula dalam melakukan pengawasan dan koordinasi.
“Transformasi ini, mempermudah interaksi agar lebih efektif, efisien, dan transparan. Baik, dalam proses supply chain di setiap bagian, operasional, produksi, penjualan, maupun keuangan,” jelas Tony.
Selain rencana transformasi, GRP berkomitmen untuk melakukan investasi untuk masa depan yang lebih hijau. Investasi masa depan yang direncanakan salah satunya pembangunan pabrik Coke yang terintegrasi dan ramah lingkungan serta pabrik smelter nikel.
Coke adalah bahan penting untuk membuat baja di Blast Furnace (BF). Teknologi pembakaran Coke yang dipakai akan mengurangi dampak lingkungan karena panas limbah diubah menjadi listrik untuk memberi daya pada smelter nikel.
Adapun nikel adalah bahan penting untuk membuat baterai lithium-ion yang memiliki masa depan yang besar dan menjanjikan.
“Kami terus komit untuk memperkuat transformasi. Perubahan ini penting, karena kami fokus menghadapi tantangan ke depan,” kata Kimin, dalam keterangannya kepada media di Jakarta.
Menurut Kimin, proses transisi menghasilkan perubahan–perubahan positif di perusahaan. Antara lain, ketika perusahaan mengedepankan reformasi managemen TAP (Transparan, Accountable dan Professional). “Manajemen TAP ini menjadi budaya korporasi di semua aspek bisnis kami,” kata Kimin.
Sementara itu Presiden Komisaris PT GRP Tony Taniwan mengatakan melalui transformasi, perusahaan dikelola lebih transparan. Dengan demikian, lebih mudah pula dalam melakukan pengawasan dan koordinasi.
“Transformasi ini, mempermudah interaksi agar lebih efektif, efisien, dan transparan. Baik, dalam proses supply chain di setiap bagian, operasional, produksi, penjualan, maupun keuangan,” jelas Tony.
Selain rencana transformasi, GRP berkomitmen untuk melakukan investasi untuk masa depan yang lebih hijau. Investasi masa depan yang direncanakan salah satunya pembangunan pabrik Coke yang terintegrasi dan ramah lingkungan serta pabrik smelter nikel.
Coke adalah bahan penting untuk membuat baja di Blast Furnace (BF). Teknologi pembakaran Coke yang dipakai akan mengurangi dampak lingkungan karena panas limbah diubah menjadi listrik untuk memberi daya pada smelter nikel.
Adapun nikel adalah bahan penting untuk membuat baterai lithium-ion yang memiliki masa depan yang besar dan menjanjikan.
tulis komentar anda