Satu Dekade Pasar Modal Syariah, Jumlah Saham Meningkat 82%
Senin, 12 April 2021 - 12:10 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini memulai gelaran peringatan Satu Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah Indonesia. Menurut data BEI, sejak tahun 2011, pasar modal syariah di Tanah Air telah mengalami peningkatan signifikan.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal syariah di Indonesia telah berkembang pesat dan semakin dilirik oleh investor pasar modal.
"Jumlah saham syariah meningkat 82 persen sejak tahun 2011, dari 237 saham menjadi 432 saham syariah atau 59 persen dari total saham. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 47,9 persen dari total kapitalisasi pasar dengan persentase total nilai transaksi saham syariah mencapai 60,4 persen," ujar Inarno dalam acara Peringatan Satu Dekade Kebangkitan Pasar modal Syariah Indonesia secara virtual, Senin (12/4/2021).
"Volume transaksi syariah mencapai 48,1 persen serta frekuensi transaksi saham syariah yang mencapai 62,2 persen dari total frekuensi transaksi saham di BEI," sambungnya.
Inarno menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun dari Anggota Bursa penyedia layanan Syariah Online Trading System (ABSOTS), sejak peluncuran pertama di tahun 2011 jumlah investor syariah telah meningkat lebih dari 16.789 persen. "Dari sebelumny 531 investor menjadi 89.678 investor per Januari 2021," kata dia.
Dengan adanya peningkatan signifikan tersebut, Inarno menyebut bahwa pasar modal syariah semakin menjadi pilihan investasi yang populer bagi masyarakat Indonesia. "Kami yakin pasar modal syariah Indonesia kedepannya akan semakin berkembang dan maju," ucapnya.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal syariah di Indonesia telah berkembang pesat dan semakin dilirik oleh investor pasar modal.
"Jumlah saham syariah meningkat 82 persen sejak tahun 2011, dari 237 saham menjadi 432 saham syariah atau 59 persen dari total saham. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 47,9 persen dari total kapitalisasi pasar dengan persentase total nilai transaksi saham syariah mencapai 60,4 persen," ujar Inarno dalam acara Peringatan Satu Dekade Kebangkitan Pasar modal Syariah Indonesia secara virtual, Senin (12/4/2021).
"Volume transaksi syariah mencapai 48,1 persen serta frekuensi transaksi saham syariah yang mencapai 62,2 persen dari total frekuensi transaksi saham di BEI," sambungnya.
Inarno menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun dari Anggota Bursa penyedia layanan Syariah Online Trading System (ABSOTS), sejak peluncuran pertama di tahun 2011 jumlah investor syariah telah meningkat lebih dari 16.789 persen. "Dari sebelumny 531 investor menjadi 89.678 investor per Januari 2021," kata dia.
Dengan adanya peningkatan signifikan tersebut, Inarno menyebut bahwa pasar modal syariah semakin menjadi pilihan investasi yang populer bagi masyarakat Indonesia. "Kami yakin pasar modal syariah Indonesia kedepannya akan semakin berkembang dan maju," ucapnya.
(nng)
tulis komentar anda