Pandemi Bikin Penggunaan Digital Banking Meningkat Tajam
Jum'at, 16 April 2021 - 00:23 WIB
JAKARTA - Untuk mengetahui kondisi finansial masyarakat digital savvy, Jenius Study melakukan survei kepada 567 responden berusia 26-40 tahun. Hasilnya memperlihatkan perubahan pada cara bertransaksi .
Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi B. Sumintardja mengatakan penggunaan mobile/digital banking adalah sebesar 71% dan ATM sebesar 45%. Belakangan, setelah ada pandemi, terjadi perubahan porsi jenis transaksi.
"Namun selama pandemi terjadi peningkatan mobile/digital banking menjadi 83% dan pada ATM menurun jadi 34%," kata Waasi di Jakarta, Kamis (15/4/2021). ( Baca juga:Dua Wamen Bahas Rencana Pendirian Pasar Kripto )
Selanjutnya, masyarakat digital savvy juga mengaku banyak menunda atau membatalkan rencana mereka (82%), antara lain liburan (85%), investasi (26%), membeli properti (21%), membeli kendaraan (16%), dan melanjutkan pendidikan (15%).
Mereka mengatakan memilih untuk mengubah alokasi dana yang tadinya telah disiapkan untuk rencana tersebut menjadi tabungan (38%), investasi (24%), kebutuhan sehari-hari (14%), deposito (9%), dan produk kesehatan (3%).
"Tujuan finansial mereka di 2021 adalah kondisi keuangan yang stabil (80%), lebih banyak menabung (68%), investasi (54%), menyiapkan dana darurat (44%), dan memiliki aset (44%)," katanya. ( Baca juga:Diwarnai Hujan Kartu, PSM Ditahan 10 Pemain Persija )
Dia pun menambahkan Jenius terus hadir bagi para penggunanya di tengah pandemi yang mengubah kehidupan dengan sangat cepat.
"Melalui sederet fitur inovatif dan kelas-kelas reguler yang kami lakukan melalui platform Jenius Co.Create, Jenius percaya kolaborasi bersama masyarakat digital savvy menjadi cara yang paling sesuai agar dapat terus beradaptasi dan berkembang di tengah kondisi menantang ini,” tandasnya.
Digital Banking Business Product Head Bank BTPN Waasi B. Sumintardja mengatakan penggunaan mobile/digital banking adalah sebesar 71% dan ATM sebesar 45%. Belakangan, setelah ada pandemi, terjadi perubahan porsi jenis transaksi.
"Namun selama pandemi terjadi peningkatan mobile/digital banking menjadi 83% dan pada ATM menurun jadi 34%," kata Waasi di Jakarta, Kamis (15/4/2021). ( Baca juga:Dua Wamen Bahas Rencana Pendirian Pasar Kripto )
Selanjutnya, masyarakat digital savvy juga mengaku banyak menunda atau membatalkan rencana mereka (82%), antara lain liburan (85%), investasi (26%), membeli properti (21%), membeli kendaraan (16%), dan melanjutkan pendidikan (15%).
Mereka mengatakan memilih untuk mengubah alokasi dana yang tadinya telah disiapkan untuk rencana tersebut menjadi tabungan (38%), investasi (24%), kebutuhan sehari-hari (14%), deposito (9%), dan produk kesehatan (3%).
"Tujuan finansial mereka di 2021 adalah kondisi keuangan yang stabil (80%), lebih banyak menabung (68%), investasi (54%), menyiapkan dana darurat (44%), dan memiliki aset (44%)," katanya. ( Baca juga:Diwarnai Hujan Kartu, PSM Ditahan 10 Pemain Persija )
Dia pun menambahkan Jenius terus hadir bagi para penggunanya di tengah pandemi yang mengubah kehidupan dengan sangat cepat.
"Melalui sederet fitur inovatif dan kelas-kelas reguler yang kami lakukan melalui platform Jenius Co.Create, Jenius percaya kolaborasi bersama masyarakat digital savvy menjadi cara yang paling sesuai agar dapat terus beradaptasi dan berkembang di tengah kondisi menantang ini,” tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda