Diserang Mutasi Covid, Jepang Kembali Terancam Terjun ke Jurang Resesi

Kamis, 22 April 2021 - 17:48 WIB
Ilustrasi. FOTO/REUTERS
JAKARTA - Peningkatan infeksi terbaru kasus Covid-19 memicu kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi di Jepang. Meningkatnya kasus tersebut akibat diserang mutasi E484K dan terus menginfeksi seluruh wilayah sehingga memicu penambahan pasien Covid-19.

Disisi lain, ledakan kasus Covid-19 juga terjadi lantaran lambatnya peluncuran vaksinasi. Peningkatan kasus Covid-19 terjadi tiga bulan sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo. "Risiko resesi double-dip jelas meningkat," kata Ekonom Senior BNP Paribas Securities Hiroshi Shiraishi seperti dilansir Reuters, Kamis (22/4/2021). "Dampak dari pemberlakuan pembatasan di Tokyo dan Osaka saja akan cukup besar," imbuhnya.





Sebagai informasi, sejauh ini Jepang terus menghindari penyebaran pandemi eksplosif yang telah melanda banyak negara Barat. Adapun total kasus sejauh ini sekitar 540.000 dan korban tewas 9.707. Peningkatan infeksi terbaru telah memicu kekhawatiran. Merespons peningkatkan kasus, Perdana Menteri Yoshihide Suga pekan ini akan segera memutuskan apakah akan mengumumkan keadaan darurat atau tidak di sebagaian besar wilayah negara tersebut. Berdasarkan laporan Kantor Berita Jiji, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan dari 25 April hingga 11 Mei 2021.



Disatu sisi diperkirakan akan mempertimbangkan pembatasan lebih ketat daripada yang dikeluarkan terakhir kali pada bulan Januari, seperti permintaan untuk department store dan pengecer besar lainnya untuk tutup. "Kami perlu mengambil langkah yang lebih kuat dan lebih terarah dari sebelumnya termasuk permintaan (untuk toko) untuk tutup," tandas Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura seperti dikutip oleh Kantor Berita Kyodo, Kamis (22/4).
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More