Sektor Ini Jadi Penopang Realisasi Investasi di Awal Tahun 2021
Senin, 26 April 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa meningkatnya realisasi investasi pada kuartal I-2021 ditopang dari tumbuhnya investasi di sektor industri . Kepala BKPM , Bahlil Lahadalia mengatakan, hal ini sejalan dengan apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait transformasi ekonomi.
"Transformasi ekonomi itu ending adalah bagaimana kita memberikan nilai tambah yang diawali Industrialisasi. Industri kita tumbuh atau tidak terpotret dari alokasi potensi investasi yang masuk," ujar Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan pertama 2021 secara virtual, Senin (26/4/2021).
Ia memaparkan, realisasi sebesar Rp219,7 triliun tersebut ditopang oleh beberapa sektor investasi. Di posisi pertama, terbesar masih tercatat di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang mencapai Rp29,4 triliun.
Kemudian di tempat kedua diduduki oleh Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Di mana sektor ini mampu tumbuh dan tercatat sebesar Rp27,9 triliun. "Ini untuk pabrik untuk industri ini naik luar biasa sekali di kedua. Biasanya di peringkat kelima atau keenam," ujarnya
Posisi ketiga diduduki oleh sektor transportasi, gedung dan telekomunikasi senilai Rp25,6 triliun. Keempat diikuti oleh industri makanan dan minuman yang berhasil memperoleh Rp21,7 triliun, serta listrik, gas dan air senilai Rp20,2 triliun. "Di era pandemi ini sektor mamin tumbuh luar biasa," terangnya.
Di posisi terakhir ada sektor Listrik, Gas dan Air sebesar Rp 20,2 triliun. Bahlil menambahkan, bahwa semua ini merupakan satu paket dalam membangun sektor industri.
"Jadi ini satu paket. Jadi memang harapan kita ke depan kita harus menghapus deindustrialisasi. Program bapak presiden mendorong penciptaan lapangan kerja dengan membangun Industri," tutupnya.
Sekedar informasi mencapai realisasi investasi pada kuartal I-2021 sebesar Rp219,7 triliun. Realisasi ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp108,0 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
"Transformasi ekonomi itu ending adalah bagaimana kita memberikan nilai tambah yang diawali Industrialisasi. Industri kita tumbuh atau tidak terpotret dari alokasi potensi investasi yang masuk," ujar Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan pertama 2021 secara virtual, Senin (26/4/2021).
Ia memaparkan, realisasi sebesar Rp219,7 triliun tersebut ditopang oleh beberapa sektor investasi. Di posisi pertama, terbesar masih tercatat di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang mencapai Rp29,4 triliun.
Kemudian di tempat kedua diduduki oleh Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Di mana sektor ini mampu tumbuh dan tercatat sebesar Rp27,9 triliun. "Ini untuk pabrik untuk industri ini naik luar biasa sekali di kedua. Biasanya di peringkat kelima atau keenam," ujarnya
Posisi ketiga diduduki oleh sektor transportasi, gedung dan telekomunikasi senilai Rp25,6 triliun. Keempat diikuti oleh industri makanan dan minuman yang berhasil memperoleh Rp21,7 triliun, serta listrik, gas dan air senilai Rp20,2 triliun. "Di era pandemi ini sektor mamin tumbuh luar biasa," terangnya.
Baca Juga
Di posisi terakhir ada sektor Listrik, Gas dan Air sebesar Rp 20,2 triliun. Bahlil menambahkan, bahwa semua ini merupakan satu paket dalam membangun sektor industri.
"Jadi ini satu paket. Jadi memang harapan kita ke depan kita harus menghapus deindustrialisasi. Program bapak presiden mendorong penciptaan lapangan kerja dengan membangun Industri," tutupnya.
Sekedar informasi mencapai realisasi investasi pada kuartal I-2021 sebesar Rp219,7 triliun. Realisasi ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp108,0 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda