BNI Catatkan Pertumbuhan Kredit 2,2% di Kuartal I/2021
Senin, 26 April 2021 - 22:15 WIB
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melanjutkan tren kinerja positif di tengah proses pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan kinerja perseroan di tengah tren penurunan suku bunga kredit untuk mendorong perekonomian nasional.
Kinerja pertumbuhan kredit BNI mencapai 2,2% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri. Pasalnya, hingga kuartal 1 tahun 2021, total kredit yang disalurkan mencapai Rp559,33 triliun.
"Pada kuartal pertama 2021, kami membukukan marjin bunga atau NIM yang membaik dari 4,5% di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9%," ujar Royke dalam webinar di Jakarta, Senin (26/4/2021). Angka marjin tersebut dicapai dengan mengejar pertumbuhan DPK yang sehat demi upaya menjaga marjin bunga bersih (Net Interest Margin).
Pada kuartal pertama 2021, perseroan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,1% year on year (YoY) mencapai Rp639,0 Triliun, terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1% dan 12,9% YoY. Hal ini mempertegas posisi BNI sebagai salah satu franchise DPK yang kuat di industri.
Sementara itu, di tengah kondisi perkonomian yang masih menantang di tiga bulan pertama tahun 2021, BNI merealisasikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp3,19 triliun.
Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee yang mencapai Rp2,91 triliun atau tumbuh 9,4% dari posisi yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan seperti layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, serta layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronis atau e-channel lainnya di segmen ritel.
Kinerja pertumbuhan kredit BNI mencapai 2,2% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri. Pasalnya, hingga kuartal 1 tahun 2021, total kredit yang disalurkan mencapai Rp559,33 triliun.
"Pada kuartal pertama 2021, kami membukukan marjin bunga atau NIM yang membaik dari 4,5% di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9%," ujar Royke dalam webinar di Jakarta, Senin (26/4/2021). Angka marjin tersebut dicapai dengan mengejar pertumbuhan DPK yang sehat demi upaya menjaga marjin bunga bersih (Net Interest Margin).
Pada kuartal pertama 2021, perseroan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,1% year on year (YoY) mencapai Rp639,0 Triliun, terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1% dan 12,9% YoY. Hal ini mempertegas posisi BNI sebagai salah satu franchise DPK yang kuat di industri.
Sementara itu, di tengah kondisi perkonomian yang masih menantang di tiga bulan pertama tahun 2021, BNI merealisasikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp3,19 triliun.
Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee yang mencapai Rp2,91 triliun atau tumbuh 9,4% dari posisi yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan seperti layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, serta layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronis atau e-channel lainnya di segmen ritel.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda