Data BEI Mengungkap: Perusahaan Cilik 'Lebih Pede' Dibanding BUMN dan Unicorn
Jum'at, 30 April 2021 - 08:40 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi puluhan nama perusahaan yang berencana melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran perdana saham di bursa. Per 28 April 2021, terdapat 22 perusahaan yang termasuk dalam pipeline IPO di BEI.
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 22 perusahaan tersebut masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham. Dari daftar pencatatan saham tersebut, belum terdapat perusahaan BUMN maupun unicorn.
Baca juga:Erick Thohir Pastikan 10 BUMN Akan Go Public Hingga 2023
"Terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Dari seluruh pipeline IPO saham yang telah disampaikan sebelumnya, belum terdapat perusahaan yang merupakan unicorn dan BUMN dan entitas anak," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Jumat (30/4/2021).
Nyoman menjelaskan, sektor consumer cyclicals menjadi sektor dengan calon emiten terbanyak dengan jumlah enam perusahan. Lalu, sektor consumer non-cyclicals berjumlah tiga perusahaan.
Kemudian, sektor basic materials, industrials, properties & real estate, technology dan energy terdiri atas dua perusahaan. Selanjutnya, sektor financial, healthcare, dan transportation & logistics dengan satu perusahaan.
Baca juga:Kakek 109 Tahun Rekam E-KTP, Netizen Pertanyakan Penerapan Prokes Petugas
Dari segi skala aset untuk perusahaan dalam pipeline bila merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, detailnya adalah sebagai berikut:
- 6 Perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp50 miliar).
- 10 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar).
- 6 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 miliar).
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 22 perusahaan tersebut masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham. Dari daftar pencatatan saham tersebut, belum terdapat perusahaan BUMN maupun unicorn.
Baca juga:Erick Thohir Pastikan 10 BUMN Akan Go Public Hingga 2023
"Terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Dari seluruh pipeline IPO saham yang telah disampaikan sebelumnya, belum terdapat perusahaan yang merupakan unicorn dan BUMN dan entitas anak," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Jumat (30/4/2021).
Nyoman menjelaskan, sektor consumer cyclicals menjadi sektor dengan calon emiten terbanyak dengan jumlah enam perusahan. Lalu, sektor consumer non-cyclicals berjumlah tiga perusahaan.
Kemudian, sektor basic materials, industrials, properties & real estate, technology dan energy terdiri atas dua perusahaan. Selanjutnya, sektor financial, healthcare, dan transportation & logistics dengan satu perusahaan.
Baca juga:Kakek 109 Tahun Rekam E-KTP, Netizen Pertanyakan Penerapan Prokes Petugas
Dari segi skala aset untuk perusahaan dalam pipeline bila merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, detailnya adalah sebagai berikut:
- 6 Perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp50 miliar).
- 10 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar).
- 6 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 miliar).
(uka)
tulis komentar anda