Bukan Soal Benih Lobster, Trenggono Bakal Lanjutkan Mimpi Susi
Senin, 03 Mei 2021 - 20:04 WIB
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (PIAMAR), Pangandaran, Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Trenggono ditemani oleh mantan menteri KKP Susi Pudjiastuti .
Hal itu terlihat dari postingan akun Instagram menteri KPP. Awalnya, Mentri KKP memposting bahwa dirinya sedang bersama Susi.
Baca juga:Sanksi Menanti ASN yang Nekat Mudik
"Lagi di Pangandaran, sama bu @susipudjiastuti. Tebak, kita lagi bahas apa nih Gaes," tulis Trenggono di akun Instagramnya, Senin (3/5/2021).
Mulanya banyak yang menduga bahwa mereka bertemu untuk membahas soal benih lobster. Ternyata, pertemuan mereka itu membahas perkembangan aquarium PIAMAR.
Trenggono menilai bahwa kehadiran aquarium yang telah dibangun oleh Susi merupakan langkah yang penting. Namun, menurutnya perlu ada koreksi dalam pembangunan aquarium tersebut.
"Artinya dikoreksi dari sisi penataan, dari sisi desain agar lebih menarik dan tujuannya dua hal," terangnya.
Pertama adalah perlunya edukasi tentang biota kelautan. Mulai dari sejarah dari para ikan itu sendiri, asalnya dari mana, dan bagaimana dia bisa hidup di situ.
"Itu harus ada museum yang mengatakan begitu, dan kedua adalah untuk rekreasi. Dari dua hal ini belum memenuhi syarat," jelasnya.
Hal itu terlihat dari postingan akun Instagram menteri KPP. Awalnya, Mentri KKP memposting bahwa dirinya sedang bersama Susi.
Baca juga:Sanksi Menanti ASN yang Nekat Mudik
"Lagi di Pangandaran, sama bu @susipudjiastuti. Tebak, kita lagi bahas apa nih Gaes," tulis Trenggono di akun Instagramnya, Senin (3/5/2021).
Mulanya banyak yang menduga bahwa mereka bertemu untuk membahas soal benih lobster. Ternyata, pertemuan mereka itu membahas perkembangan aquarium PIAMAR.
Trenggono menilai bahwa kehadiran aquarium yang telah dibangun oleh Susi merupakan langkah yang penting. Namun, menurutnya perlu ada koreksi dalam pembangunan aquarium tersebut.
"Artinya dikoreksi dari sisi penataan, dari sisi desain agar lebih menarik dan tujuannya dua hal," terangnya.
Pertama adalah perlunya edukasi tentang biota kelautan. Mulai dari sejarah dari para ikan itu sendiri, asalnya dari mana, dan bagaimana dia bisa hidup di situ.
"Itu harus ada museum yang mengatakan begitu, dan kedua adalah untuk rekreasi. Dari dua hal ini belum memenuhi syarat," jelasnya.
tulis komentar anda