Ada 9 Isu Utama Industri, Menperin Minta Kadin Rumuskan Program Besar
Selasa, 04 Mei 2021 - 14:56 WIB
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menginginkan agar Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) merumuskan program-program besar yang bisa disinergikan dengan program Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Keinginan tersebut didasari pada posisi Kadin yang dinilai strategis sebagai mitra kerja pemerintah. Agus mencatat, usai musyawarah nasional (munas) Kadin yang digelar pada Juni 2021, struktur organisasi baru bisa merumuskan program yang relevan dengan kondisi industri dalam negeri.
"Program-program besar ini kalau Kadin ada bersama kami di Kemenperin pasti capaian program ini akan lebih mudah," ujar Agus, Selasa (4/5/2021).
Pemerintah sendiri mencatat, ada sembilan isu utama terkait dengan persoalan pelaku usaha di sektor industri nasional. Isu tersebut diharapkan dapat dipahami oleh asosiasi terkait agar kerja sama dengan pemerintah dapat disinergikan.
"Misalnya. Kami ini waktu pertama ditugasi Pak Presiden memimpin kementerian ini pertama yang saya lakukan adalah menyelesaikan masalah, di mana, dalam masalah tersebut saya menyimpulkan ada sembilan isu utama yang dihadapi pelaku usaha bidang industri manufaktur. Ini yang harus betul-betul kita selesaikan agar pembangunan industri bisa selesai dengan cepat," paparnya.
Kemenperin sebagai lembaga negara di sektor industri siap membuka peluang bagi asosiasi bisnis, khususnya Kadin, untuk ambil bagian dalam memajukan sektor industri Indonesia.
"Kemenperin bisa bantu agar dorong usaha yang digeluti masing-masing perusahaan agar bisa semakin baik, semakin tumbuh. sebagai Kemenperin yang bisa kita akan lakukan secara bersama-sama dan dari Kemenperin bisa bantu pelaku usaha," tutur dia.
Pada kesempatan yang sama, calon Ketua Umum Kadin, Anindya Novyan Bakrie, mencatat siap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di sektor industri. Hal tersebut menjadi salah satu konsentrasi atau pokok pikiran dari Kadin.
"Kebetulan kami bisa melakukannya, bersama Wakil Ketua Umum ini sudah berhubungan baik, ya kita bersyukur, tapi tentu tujuan pada akhirnya membuat perekonomian lebih baik, naik kelas pada sisi industri," tutur dia.
Keinginan tersebut didasari pada posisi Kadin yang dinilai strategis sebagai mitra kerja pemerintah. Agus mencatat, usai musyawarah nasional (munas) Kadin yang digelar pada Juni 2021, struktur organisasi baru bisa merumuskan program yang relevan dengan kondisi industri dalam negeri.
"Program-program besar ini kalau Kadin ada bersama kami di Kemenperin pasti capaian program ini akan lebih mudah," ujar Agus, Selasa (4/5/2021).
Pemerintah sendiri mencatat, ada sembilan isu utama terkait dengan persoalan pelaku usaha di sektor industri nasional. Isu tersebut diharapkan dapat dipahami oleh asosiasi terkait agar kerja sama dengan pemerintah dapat disinergikan.
"Misalnya. Kami ini waktu pertama ditugasi Pak Presiden memimpin kementerian ini pertama yang saya lakukan adalah menyelesaikan masalah, di mana, dalam masalah tersebut saya menyimpulkan ada sembilan isu utama yang dihadapi pelaku usaha bidang industri manufaktur. Ini yang harus betul-betul kita selesaikan agar pembangunan industri bisa selesai dengan cepat," paparnya.
Kemenperin sebagai lembaga negara di sektor industri siap membuka peluang bagi asosiasi bisnis, khususnya Kadin, untuk ambil bagian dalam memajukan sektor industri Indonesia.
"Kemenperin bisa bantu agar dorong usaha yang digeluti masing-masing perusahaan agar bisa semakin baik, semakin tumbuh. sebagai Kemenperin yang bisa kita akan lakukan secara bersama-sama dan dari Kemenperin bisa bantu pelaku usaha," tutur dia.
Pada kesempatan yang sama, calon Ketua Umum Kadin, Anindya Novyan Bakrie, mencatat siap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di sektor industri. Hal tersebut menjadi salah satu konsentrasi atau pokok pikiran dari Kadin.
"Kebetulan kami bisa melakukannya, bersama Wakil Ketua Umum ini sudah berhubungan baik, ya kita bersyukur, tapi tentu tujuan pada akhirnya membuat perekonomian lebih baik, naik kelas pada sisi industri," tutur dia.
(ind)
tulis komentar anda