Bebaskan Lahan Tol Yogya-Solo, Kementerian ATR Sudah Keluarkan Duit Rp1,15 Triliun

Selasa, 11 Mei 2021 - 13:10 WIB
Proses pengadaan lahan untuk proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo tidak mengalami kendala berarti. Sejauh ini Kementerian ATR/BPN sudah mengeluarkan duit hingga Rp1,15 triliun untuk ganti rugi. Foto/Dok
JAKARTA - Proses pengadaan lahan untuk proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo tidak mengalami kendala berarti. Sejauh ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sudah mengeluarkan duit hingga Rp1,15 triliun untuk ganti rugi.

Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Pengadaan Tanah, Arie Yuriwin mengatakan, pembayaran ganti rugi pengadaan tanah tersebut, khususnya pada seksi I dari Kartasura-Purwomartani juga sudah berjalan. Adapun pembayaran pengadaan tanah proyek tersebut mencapai 1.003 bidang tanah senilai Rp1,15 triliun.

“Dari sisi BPN progresnya bagus, tidak ada kendala. Dana yang sudah dikeluarkan Rp1,15 triliun,” ujarnya dalam keteranganya, Selasa (11/5/2021).





Menurut Arie Yuriwin, untuk seksi I-2021 ini diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp5,7 triliun. Karena ada 6.791 bidang tanah yangbharus dibebaskan untuk seksi I proyek ruas tol ini.

“Seksi I ini diharapkan sudah bisa terfasilitasi untuk penyelesaian pembayarannya, karena kalau kita lihat untuk luas tanahnya ada 6.791 bidang yang rencana penganggarannya dibutuhkan Rp5,7 triliun,” ucapnya.

Proyek Tol Yogyakarta-Solo terbagi atas tiga seksi, antara lain Seksi I dari Kartasura-Purwomartani sebanyak 6.791 bidang tanah, Seksi II Purwomartani Sleman - Junction Sleman sebanyak 1.479 bidang tanah, dan Seksi III Junction Sleman - Purworejo Jawa Tengah sebanyak 5.252 bidang tanah.



Sehingga total pembebasan lahan yakni 13.522 bidang tanah. Meskipun begitu, tahapan pelaksanaan pengadaan tanah lberjalan dengan lancar sesuai dengan ketentuan, mulai dari pengukuran, identifikasi, verifikasi, hingga penilaian.

“Itu sudah sesuai ketentuan. Kalau di D.I.Y. semua penyerahan hasilnya juga sudah selesai. Kalau misalnya 2021-2022 sudah dianggarkan, diharapkan tahun 2023 sudah selesai pembayaran untuk 3 seksi. Kalau sekarang kan baru seksi I yang baru terbangun, Kertasura-Purwomartani,” jelasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More