Sepi! Jumlah Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Turun 90%
Rabu, 12 Mei 2021 - 13:48 WIB
JAKARTA - Jumlah penumpang pesawat pada larangan mudik relatif tak mengalami lonjakan. Bahkan justru jumlah penumpang mengalami penurunan yang signifikan pada periode larangan mudik Lebaran tahun ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pada masa peniadaan mudik yang dimulai sejak 6 Mei 2021 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini rata-rata penumpang di bandara Soekarno-Hatta hanya sekitar 7.000 hingga 8.000 saja dibandingkan pekan-pekan sebelumnya yang mencapai 50.000 hingga 70.000 penumpang per hari.
Baca juga: Survei Buruh Sebut Kinerja Pengawas Ketenagakerjaan Soal THR Buruk
“Penurunannya kurang lebih 90%,” ujar Budi dalam keteranganya, Rabu (12/5/2021).
Menhub menambahkan, pihaknya akan terus memantau penerapan larangan mudik di berbagai moda transportasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar hanya orang yang dikecualikan saja yang bisa berpergian ke luar kota.
“Untuk memastikan bahwa walau ada kebijakan peniadaan mudik, kita tetap memberikan pelayanan yang baik bagi mereka para pelaku perjalanan yang dikecualikan,” jelasnya.
Baca juga:Kerepotan Dihujani Roket Gaza, Kota di Israel Malah Perang Saudara
Meskipun begitu, Menhub meminta kepada semua pihak tetap waspada untuk mengantisipasi arus balik. Di perkirakan akan ada lonjakan penumpang pada puncak arus balik pada 16 hingga 17 Mei 2021.
“Kami meminta kepada seluruh petugas di bawah koordinasi Satgas untuk tetap menjaga penerapan protokol kesehatan dan SOP yang sudah ditetapkan baik untuk penanganan penumpang yang akan berangkat maupun yang akan datang dan mereka yang harus melakukan karantina. Jumlah ketersediaan ruang karantina harus dipastikan tersedia,” jelasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pada masa peniadaan mudik yang dimulai sejak 6 Mei 2021 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini rata-rata penumpang di bandara Soekarno-Hatta hanya sekitar 7.000 hingga 8.000 saja dibandingkan pekan-pekan sebelumnya yang mencapai 50.000 hingga 70.000 penumpang per hari.
Baca juga: Survei Buruh Sebut Kinerja Pengawas Ketenagakerjaan Soal THR Buruk
“Penurunannya kurang lebih 90%,” ujar Budi dalam keteranganya, Rabu (12/5/2021).
Menhub menambahkan, pihaknya akan terus memantau penerapan larangan mudik di berbagai moda transportasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar hanya orang yang dikecualikan saja yang bisa berpergian ke luar kota.
“Untuk memastikan bahwa walau ada kebijakan peniadaan mudik, kita tetap memberikan pelayanan yang baik bagi mereka para pelaku perjalanan yang dikecualikan,” jelasnya.
Baca juga:Kerepotan Dihujani Roket Gaza, Kota di Israel Malah Perang Saudara
Meskipun begitu, Menhub meminta kepada semua pihak tetap waspada untuk mengantisipasi arus balik. Di perkirakan akan ada lonjakan penumpang pada puncak arus balik pada 16 hingga 17 Mei 2021.
“Kami meminta kepada seluruh petugas di bawah koordinasi Satgas untuk tetap menjaga penerapan protokol kesehatan dan SOP yang sudah ditetapkan baik untuk penanganan penumpang yang akan berangkat maupun yang akan datang dan mereka yang harus melakukan karantina. Jumlah ketersediaan ruang karantina harus dipastikan tersedia,” jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda